Shutterstock
Ilustrasi
LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Banjir bandang melanda ribuan rumah yang tersebar di tiga desa, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (2/5/2015) sekitar pukul 14.00 Wita.
Tiga desa dilaporkan diterjang banjir bandang akibat jebolnya sungai di Desa Nyurlembang, yakni Desa Kediri, Desa Ombe dan Desa Nyurlembang.
Pada hari kejadian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun tiga orang warga perempuan dilarikan oleh warga lainnya ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat karena kondisinya lemas setelah melihat air deras menerjang rumahnya.
Air deras yang menerjang pemukiman merobohkan satu rumah di Dusun Tumpeng, Desa Kediri, dan satu unit mobil bak terbuka yang diparkir pemiliknya hanyut sejauh puluhan meter.
Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat Tohri, banjir bandang yang merendam ribuan rumah penduduk terjadi setelah hujan beberapa jam.
"Tidak hanya air yang merendam rumah warga, tapi juga lumpur," katanya.
Warga yang rumahnya terendam, kata dia, mengungsi ke rumah penduduk lainnya yang aman dari banjir dan sebagian lagi di masjid.
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Barat, lanjut Tohri, sudah menurunkan timnya untuk menyalurkan bantuan dalam bentuk bahan makanan, obat-obatan dan selimut.
"Kami juga terus berkoordinasi melakukan pendataan terhadap para korban banjir, terutama yang rumahnya mengalami kerusakan," katanya.
Sementara itu, salah seorang warga korban banjir, Saimah, mengaku masih takut untuk kembali ke rumahnya, meskipun air sudah surut, sebab cuaca masih mendung, sehingga banjir susulan masih mungkin terjadi.
"Saya masih takut, nanti tiba-tiba air deras datang lagi karena cuaca masih mendung. Biar tidur di masjid dulu bersama warga lainnya," ujarnya.
500 KK mengungsi
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sekitar 500 kepala keluarga mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah Jagaraga Indah.
"Sekitar 500 KK diungsikan di wilayah Batu Tumpang," katanya di Jakarta.
Beberapa dusun yang terdampak banjir dengan ketinggian 1,5 meter yaitu Timur Raya dengan jumlah pengungsi 200 KK, Timur Raya Utara 205 KK, Batu Tumpeng Satu 267 KK, Batu Tumpeng Dua 257 KK, dan Karang Anyar 300 KK.
Menurut dia, dampak banjir antara lain lima unit rumah roboh di Dusun Batu Tumpeng Satu, tiga unit rumah roboh di Batu Tumpeng Raya, dan 100 Hektar bibit padi hanyut.
Sutopo juga mengatakan, banjir terjadi akibat hujan lebat yang disertai meluapnya permukaan sungai di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.
"BPBD Provinsi NTB sedang berada di lokasi dan melakukan pendataan," ujarnya.
Sumber Berita : kompas.com
Post a Comment