Kerugian Bencana Banjir dan Longsor Capai Rp 30 Triliun. Foto JPNN.com
JAKARTA - Bencana yang kerap melanda Indonesia menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), dampak kerugian dan kerusakan banjir dan longsor di Indonesia sepanjang tahun 2014 mencapai Rp 30 triliun. Angka tersebut tidak sebanding dengan dana penanggulangan bencana yang ada di BNPB rata-rata hanya sebesar Rp 3 triliun per tahun.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Menurutnya, kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp 30 triliun pada tahun 2014, diantaranya terlihat dari kerugian bencana banjir Jakarta sebesar Rp 5 triliun.
Lalu, kerugian banjir dan longsor di 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah sebesar Rp 2,01 triliun, dan banjir bandang di Sulawesi Utara sebesar Rp 1,4 triliun.
Begitu juga kerugian dan kerusakan banjir di Pantura Jawa (dari Banten-Jabar-Jateng dan Jatim) sebesar Rp 6 triliun. Bahkan dampak banjir di Pantura ini menyebabkan inflasi pada Januari 2014 menjadi 1,07%, padahal sebelumnya angka inflasi hanya sebesar 1,03%.
“Ini data sementara. Data dari 1 Januari 2014 hingga November 2014. Nanti akhir tahun akan bertambah,” kata Sutopo dalam acara Launching Buku Infografis Provinsi Wilayah di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (27/11).
Menurutnya besaran kerugian tersebut merupakan bencana-bencana kecil saja, tidak termasuk bencana-bencana besar seperti tsunami di Aceh, gempa di Padang dan Yogyakarta dan erupsi merapi.
“Ini dampak kerugian bencana kecil saja, tidak bencana besar, sudah mencapai rata-rata Rp 30 triliun. Sedangkan BNPB untuk penanggulangan bencana nasional hanya punya anggaran Rp 3 triliun. Idealnya BNPB membutuhkan Rp 15 triliun. Ini terkait kecepatan memberikan bantuan kepada masyarakat paskabencana,” ujarnya. ( wok )
Sumber berita : jpnn.com