Headlines News :

sponsor

Topics :
Powered by Blogger.
Menu :

TRANSLATE

Korban Gempa Nepal Bisa Mencapai 10.000 Orang

Korban Gempa Nepal Bisa Mencapai 10.000 Orang

Helikopter evakuasi korban gempa Nepal


TRIBUNMANADO.CO.ID - Perdana Menteri Nepal telah memperingatkan bahwa jumlah orang yang tewas dalam gempa terburuk di negara itu dalam beberapa dekade bisa mencapai 10.000 orang.


Sushil Koirala, Selasa mengatakan, tim penyelamat di Nepal sedang berjuang untuk mencapai masyarakat terpencil.


PBB memperkirakan delapan juta orang telah terkena bencana, Koirala mengatakan, mendapatkan bantuan ke beberapa daerah yang terkena dampak terburuk adalah "tantangan besar".


Dia mengatakan, pihak berwenang kewalahan memasuki desa-desa terpencil Himalaya lantaran hancur oleh gempa 7,8-magnitude gempa Sabtu.


Kremasi massal berlangsung semalam setelah pemerintah memerintahkan pembakaran terus menerus dari tubuh untuk mencegah penyebaran penyakit.


Laxmi Prasad Dhakal, juru bicara kementerian dalam negeri, Selasa korban tewas resmi meningkat menjadi sekitar 4.700, dengan lebih dari 9.000 diketahui telah terluka. (aljazeera.com)


Sumber Berita : tribunnews.com















Topan Aneh Landa Pakistan, 45 Orang Tewas

Topan Aneh Landa Pakistan, 45 Orang Tewas

SIB/AFP Photo
Warga mengiringi pemakaman sejumlah jenazah korban terjangan topan di Peshawar, Pakistan, Senin (27/4). Sedikitnya 45 orang tewas akibat topan langka yang jarang terjadi di wilayah Pakistan.


Peshawar (SIB)- Topan aneh melanda Pakistan dan menewaskan 45 orang serta melukai lebih dari 200 orang lainnya. Topan ini menyebabkan atap-atap bangunan terbang dan menumbangkan pohon-pohon serta tiang-tiang listrik. Juru bicara militer Pakistan mengatakan seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (27/4), tim-tim militer tengah dalam perjalanan menuju wilayah Peshawar untuk membantu upaya penyelamatan warga.


Topan ini merupakan fenomena langka dan aneh di wilayah tersebut. Sebabnya, selama ini belum pernah terjadi topan sedahsyat ini di wilayah tersebut. "Kami belum pernah mengalami badai yang demikian merusak dengan angin seperti ini di wilayah ini sebelumnya," ujar Mushtaq Shah, dirjen Kantor Meteorologi di Peshawar. "Kecepatannya di tempat terbuka lebih dari 120 kilometer per jam dan itulah yang menyebabkan kehancuran berskala sedemikian besar. Ini benar-benar fenomena baru di wilayah ini," imbuhnya.


Angin kencang yang disertai dengan hujan deras dan kilat pada Minggu, 26 April waktu setempat ini, telah mengganggu pasokan listrik dan layanan telekomunikasi. Topan ini juga merusak infrastruktur dan hasil panen warga. Saat ini rumah sakit utama di Pakistan, Lady Reading Hospital dipenuhi oleh para korban yang terluka usai topan ini.


Para korban luka kini memenuhi rumah sakit Lady Reading yang merupakan layanan kesehatan utama di kota Peshawar. Menyusul bencana tersebut, militer Pakistan terpaksa membatalkan dua penerbangan ke Nepal untuk mengirim bantuan korban gempa karena cuaca yang tidak mendukung.


Tim pertolongan menyatakan korban tewas dikhawatirkan bertambah dan korban tewas serta cedera masih dikeluarkan dari bawah reruntuhan bangunan yang ambruk. Kantor meteorologi telah meramalkan hujan lebat yang disertai angin kecang masih mengguyur provinsi itu dalam 24 jam ke depan. (Rtr/dtc/Ant/q)


Sumber Berita : hariansib.co















Letusan Sedahsyat Tambora Potensi Terjadi, RI Paling Rentan

Letusan Sedahsyat Tambora Potensi Terjadi, RI Paling Rentan

Letusan Gunung Tambora dua abad mengguncang dunia.</>
Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (Panoramio)


VIVA.co.id - Dua abad letusan dahsyat Gunung Tambora telah berlalu. Letusan yang mengguncang dunia itu merupakan salah satu letusan terbesar yang pernah ada di muka bumi. Akibat letusan gunung di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu, iklim global berubah.

Letusan itu mengakibatkan 'tahun tanpa musim panas' di belahan bumi Utara, dioksisa belerang gunung itu berada di atmosfer selama beberapa tahun. Tak cukup itu saja, bumi mengalami pendinginan usai letusan dan memicu pandemik penyakit manusia, kelaparan, kegagalan panen di amerika Selatan, Eropa dan Asia.


Usai 200 tahun, peneliti masih menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling berisiko dalam ledakan vulkanik mematikan.


Dikutip dari Live Science, Senin 13 April 2015, peneliti vulkanik dunia menyebutkan masih ada peluang 30 persen erupsi seperti Tambora bisa terjadi pada abad ini.


Bahkan laporan ahli vulkanik internasional dalam Global Volcano Model Network, menyebutkan Indonesia masih menjadi negara yang paling berisiko menghadapi erupsi dahsyat tersebut.


Peneliti merangking beberapa negara yang masuk dalam wilayah berisiko dilanda erupsi vulkanik dashyat.

Mengikuti Indonesia, peneliti menempatkan Filipina, Jepang, Meksiko, Ethiopia, Guatemala, Ekuador, Italia, El Savador dan Kenya, sebagai negara yang patut waspada.


Peringkat itu didasarkan pada seberpa sering erupsi gunung api sebuah negara dalam kurun waktu 10 ribu tahun dan bagaimana tingkat bahaya erupsi tersebut.


Laporan itu menghitung saat ini jumlah orang yang tinggal di zona letusan gunung berapi cukup besar, yaitu 800 juta orang yang tinggal pada area 100 kilometer dari puncak gunung berapi.


Peneliti juga mencatat negara kepulauan, lebih berisiko terkena bahaya mematikan gunung berapi.

Berdasarkan negara pulau, wilayah yang berisiko dilanda letusan dashyat gunung berapi yaitu Montserrat, St. Vincent dan Grenadines, Hindia Barat, Dominica, Azores, St. Lucia, kepulauan Atlantik-Britania Raya, El Salvador dan Kosta Rika.


Peneliti mengingatkan letusan dahsyat sebuah gunung berapi sebenarnya bisa menjadi sinyal waspada untuk masa depan.


Hal itu disampaikan vulkanolog Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat, Stephen Self.


"Sebuah letusan sebesar itu pada hari ini pasti akan memiliki efek besar pada lalu lintas udara serta sirkulasi atmosfer di seluruh dunia," ujar Self.


Self juga menunjukkan bagaimana letusan Tambora, juga melahirkan bencana kelaparan. Kata Self, letusan Tambora mengakibatkan warga dunia kehabisan bahan makanan.


"Orang-orang makan kucing dan tikus," kata Self yang juga pakar letusan Tambora.


Peringatan bahayanya letusan gunung berapi bukan main-main. Menurut laporan tersebut, tercatat sejak 1600, 287 ribu orang telah tewas dalam letusan gunung berapi.


Dari total tersebut, hanya 58 persen kematian akibat letusan, 33 persen tewas akibat aliran pirolastik, 20 persen oleh tsunami, 14 persen lainnya tewas oleh lahar. Laporan mengatakan hanya 887 orang tewas akibat lava, 24 persen kematian tidak langsung, yaitu kelaparan dan penyakit.


Sumber Berita : viva.co.id






































Korban Gempa Nepal Jadi 1.805 Orang dan 18 Tewas di Mount Everest

Korban Gempa Nepal Jadi 1.805 Orang dan 18 Tewas di Mount Everest


Khatmandu - Gempa dahsyat berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) telah memporak-porandakan Ibu Kota Nepal yakni Khatmandu. Lebih dari seribu orang tewas akibat musibah tersebut.


"Sampai dengan saat ini jumlah korban tewas mencapai 1.805 orang. Sebanyak 4.700 orang terluka," ujar Menteri Dalam Negeri Nepal kepada CNN seperti dikutip Reuters, Minggu (26/4/2015).


Kemudian pasukan tentara India yang berbasis di pegunungan tertinggi dunia, Mount Everest, diinformasikan telah menemukan 18 potongan badan pendaki gunung di antara longsoran yang menimbun base camp.  

Menurut informasi sementara, ada lebih dari 1.000 pendaki yang tengah berada di Mount Everest saat ini.

Kemlu RI pun menuturkan ada sedikitnya 3 WNI yang berhasil diketahui menjadi pendaki gunung tersebut.

Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu, Lalu M Iqbal, ketiganya berada dalam kondisi selamat.


Gempa berkekuatan 7.9 SR yang mengguncang kota Pokhara di Nepal telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan luas di ibukota Kathmandu. Longsoran salju akibat gempa ini mengubur sebagian base camp bagi para pendaki gunung yang akan mendaki Everest.


Menurut pejabat Kementerian Pariwisata Nepal seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (25/4) lalu, setidaknya delapan pendaki gunung tewas akibat longsoran salju ini. Pendaki gunung asal Romania, Alex Gavan menceritakan dirinya berlari menyelamatkan diri saat terjadi longsoran salju tersebut.


Dikatakannya, banyak orang yang tengah berada di atas gunung tersebut saat kejadian. Pendaki lainnya, Daniel Mazur, mengatakan, base camp Everest rusak parah akibat longsoran salju dan timnya terjebak.


Sumber Berita : detik.com















Enam Orang Diduga Tewas Tertimbun Longsor di Cirebon

Enam Orang Diduga Tewas Tertimbun Longsor di Cirebon

KOMPAS.COM/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON

Bukit Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, longsor, Minggu siang (26/4/2015).


CIREBON, KOMPAS.com - Bukit Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, longsor, Minggu siang (26/4/2015). Sebanyak empat mobil truk dan dua beko (alat berat) tertimbun longsor. Diduga, enam pekerja tewas tertimbun. Satu pekerja ditemukan tewas terjepit di dalam truk yang tertimbun longsor dengan kondisi hancur.


Sutarya, salah satu pekerja yang menjadi saksi mata kejadian, menyebutkan, peristiwa ini berlangsung sangat cepat. Tebing bukit Gunung Kuda longsor dengan ketinggian sekitar 70 meter.


Sutarya mengaku sempat memperingatkan para pekerja untuk tidak menambang batu galian C lantaran sedang hari libur. "Saya sudah ingatkan mereka, ini hari libur. Ternyata mereka membandel dan tetap memaksa berkerja," kata Sutarya di lokasi.


Kapolsek Dukupuntang AKP Sudirman menyebutkan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu proses evakuasi.


"Kami belum dapat memastikan penyebab terjadinya longsoran. Kami juga masih berusaha mengevakuasi dan mencari keterangan dari berbagai saksi mata," katanya.


Sumber Berita : kompas.com















Ribuan Rumah Terendam Banjir di Solo dan Yogyakarta

Ribuan Rumah Terendam Banjir di Solo dan Yogyakarta

KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA

Ilustrasi Banjir


KOMPAS.com - Hujan deras yang berlangsung lebih dari empat jam pada Rabu (22/4/2015) malam tidak hanya mengakibatkan banjir di wilayah Yogyakarta. Banjir juga terjadi di kawasan sekitar Gunung Merapi sisi timur dan selatan, akibat sungai-sungai yang meluap.


Berdasarkan informasi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, banjir terjadi di daerah Boyolali, Sukoharjo dan Kota Solo. Ini disebabkan meluapnya Kali Pepe, yang merupakan anak sungai Bengawan Solo.


"Sedangkan di sisi selatan, tiga sungai meluap sekaligus, yaitu Kali Code, Kali Gajah Wong dan Kali Winongo. Sehingga menyebabkan banjir di wilayah Yogyakarta," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2015) pagi.


Banjir terjadi sejak pukul 19.00 WIB. Menurut Sutopo, hingga Kamis (23/4/2015) pagi, banjir masih menggenangi beberapa wilayah.


Di Boyolali, banjir terjadi di Kecamatan Banyudono, Sambi, dan Ngemplak. Sekitar 150 rumah terendam banjir.


Di Sukoharjo banjir setinggi 50 hingga 150 centimeter menggenangi Kecamatan Kartosuro dan Kecamatan Grogol. "Banjir di Sukoharjo menyebabkan 700 kepala keluarga mengungsi," tutur Sutopo.


Di Kota Solo, banjir menggenangi ribuan rumah di Kelurahan Sumber, Jagalan, Jebres, Nusukan, Banyuanyar, Kadipiro, Banyuagung dan beberapa wilayah lain. Ratusan warga Kadipiro mengungsi pada Kamis (23/4) dini hari.


Sementara itu di Yogyakarta banjir terpantau di 27 titik di sekitar Kali Code, Kali Gajah Wong dan Kali Winongo. Sekitar 200 rumah terendam banjir. Daerah yang parah adalah Sayidan, Bintaran, Tegalrejo.


Beberapa wilayah di Kabupaten Sleman juga terendam banjir. Sebagian adalah banjir lahar hujan sisa erupsi Gunung Merapi pada 2010 silam. Hingga saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan.


BPBD bersama unsur lainnya telah melakukan penanganan darurat di daerah masing-masing. Evakuasi warga dilakukan sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari.


BPBD Jateng telah memerintahkan BPBD tetangga lokasi banjir segera mengerahkan personel dan peralatan. Ada pun BPBD yang diturunkan antara lain BPBD Magelang, BPBD Klaten, BPBD Karanganyar, BPBD Wonogiri.


BPBD DIY juga melakukan penanganan darurat. Kebutuhan mendesak adalah pelampung, pompa air, selimut, makanan, bronjong, dan lainnya.


Sumber Berita : kompas.com





























Banjir Yogyakarta, Ketinggian Air Mencapai 1 hingga 3

Banjir Yogyakarta, Ketinggian Air Mencapai 1 hingga 3 Meter

Wijaya Kusuma/KOMPAS.com


Luapan Kali Mambu membuat Klitren Lor Rw 04/ Rt 01 Gondokusuman Kota Yogyakarta tergenang banjir mencapai sekitar 60 centimeter.


KOMPAS.com - Hujan besar yang terjadi para Rabu (22/4/2015) malam menyebabkan sejumlah titik di Yogyakarta banjir. Di sejumlah tempat, banjir bahkan mencapai antar 1 hingga 3 meter.


Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Yogyakarta, banjir mencapai ketinggian tertinggi di sekitar Tegalrejo. Ketinggian banjir mencapai lebih dari 3 meter.


"Ketinggian mencapai 340 centimeter," kata Ratri, petugas BPBD Yogyakarta saat dihubungi Kamis (23/4/2015) dini hari.


Selain itu, banjir setinggi 3 meter juga merendam jembatan Sardjito. "Pada pukul 20.58 air setinggi 300 centimeter di jembatan Sardjito lama," tutur Ratri.


Wilayah lain yang tercatat mengalami banjir parah adalah Sayidan. Menurut Ratri, ketinggian air di Sayidan tercatat lebih dari 1 meter.


"Pada pukul 20.43 air naik sampai 120 centimeter," ucapnya.


Sumber Berita : kompas.com

















Di 2015, ditemukan 1.572 asteroid yang mengancam Bumi

Di 2015, ditemukan 1.572 asteroid yang mengancam Bumi

Asteroid. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Keberadaan Bumi di tata surya memang tak bisa terlepas dari benda-benda angkasa di sekitarnya termasuk asteroid yang mengorbit di bagian galaksi dengan matahari sebagai pusatnya ini.

Bahkan Bumi di tiap tahunnya ternyata selalu mendapat ancaman tabrakan dengan benda asing semacam asteroid. Sebelumnya dilaporkan jika ada satu asteroid yang bakal melintas sangat dekat dengan Bumi pada Oktober 2017 mendatang.

Dilansir Phys (13/4), sebenarnya ancaman tabrakan asteroid ke Bumi bukanlah hal yang jarang terjadi, bahkan di tiap tahunnya dilaporkan ada ribuan asteroid yang diprediksi bakal masuk ke orbit Bumi.

Pada 12 April 2015, dari data para peneliti NASA dan berbagai badan antariksa dari berbagai negara lain, terdeteksi ada 1.572 asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi. Angka ini pun dipastikan akan bertambah karena para astronom selalu menemukan asteroid baru di tiap bulannya.

Meski berpotensi membahayakan Bumi, namun dari ribuan asteroid yang masuk kategori tersebut belum tentu memiliki jalur orbit yang bakal menabrak Bumi.

Makoto Yoshikawa dari Japan Aerospace Exploration Agency(JAXA), yang juga menjadi anggota Divisi di International Astronomical Union (IAU) menyebutkan jika dirinya yakin bahwa asteroid yang sudah masuk kategori membahayakan tersebut tidak menimbulkan ancaman serius bagi kelangsungan Bumi.

"Meski jarak lintasnya sangat dekat pun, tak berarti asteroid ini akan menabrak Bumi," katanya.

Sumber Berita : Merdeka.com

Ilmuwan: Kiamat sudah dimulai!

Ilmuwan: Kiamat sudah dimulai!

Ilustrasi kiamat. © Listverse.com

Merdeka.com - Tidak ada manusia yang bisa memprediksi kapan hari kiamat akan terjadi. Namun, menurut tim ilmuwan dari Munich, Jerman, proses kiamat bisa jadi sudah dimulai. Bagaimana bisa?

Tim ilmuwan fisika bernama 'Kurzgesagt' tersebut mengatakan bila tiga skenario besar kiamat sudah dimulai, dan alam semesta kini diklaim sudah memasuki tahap awalnya.

Ketiga skenario kiamat tersebut menurut fisikawan Kurzgesagt adalah 'big rip', 'big crunch', atau 'big freeze', Daily Mail (03/02). Salah satu skenario kiamat itu dikatakan bakal terjadi pada jagad raya.

1. Big Rip

Menurut skenario 'big rip', alam semesta akan terus tumbuh dan semakin cepat tiap harinya. Dr. Mat Pier dari Universitas Portmouth mengatakan bila dalam kurun waktu 5 miliar tahun terakhir, alam semesta mulai tumbuh dengan sangat cepat akibat kemunculan energi misterius yang disebut 'dark energi'.

Lama kelamaan alam semesta diprediksi akan tumbuh tak terkendali dengan kecepatan setara kecepatan cahaya. Imbasnya, galaksi, bintang, hingga planet seakan tercabik-cabik hingga musnah tak tersisa.

2. Big Crunch

Sementara itu, pada skenario kedua atau 'big crunch', gravitasi dikatakan berubah menjadi sumber kekuatan terbesar di alam semesta. Akibat meningkatnya kekuatan gravitasi, pertumbuhan alam semesta akan berhenti.

Setelah itu alam semesta berhenti tumbuh dan cenderung mengecil. Dampak 'big crunch' pun besar, galaksi-galaksi dan planet-planet dipercaya bakal saling bertabrakan. Tanda dimulainya kiamat.

Meskipun kebalikan dari 'big rip', terdapat indikasi awal kiamat 'big crunch' sudah dimulai. Salah satu buktinya adalah mendekatnya galaksi Andromeda ke galaksi Bima Sakti karena gaya gravitasi antar galaksi yang meningkat.

3. Big Freeze

Skenario kiamat terakhir, sekaligus yang paling mematikan adalah 'big freeze'. Saat alam semesta sedang tumbuh, benda-benda di dalamnya mulai menua, hancur, dan berubah menjadi energi atau radiasi, contohnya hancurnya sebuah bintang.

Apabila bintang di alam semesta mulai hancur, termasuk matahari, manusia tinggal menunggu apakah bumi akan membeku akibat kehilangan matahari atau terbakar akibat ledakan radiasi yang dihasilkan oleh ledakan bintang raksasa lain yang jumlahnya miliaran di alam semesta.

Skenario kiamat ini pun sudah dimulai. Hal ini terlihat dari umur matahari yang semakin menua dan kehabisan energi utamanya, hidrogen.

Lalu, kira-kira skenario kiamat mana yang bakal menghentikan kehidupan di alam semesta?

Sumber Berita :http://www.merdeka.com/teknologi/ilmuwan-kiamat-sudah-dimulai.html

Gerhana Bulan Akhir Pekan Ini Bakal Mengubah Dunia

Gerhana Bulan Akhir Pekan Ini Bakal Mengubah Dunia

"Sesuatu yang dramatis bakal terjadi yang akan mengubah seluruh dunia.

Blood moon terlihat dari Encinitas, California, 8 Oktober 2014. (REUTERS/Mike Blake)

VIVA.co.id - Masyarakat dunia bisa menyaksikan Gerhana Bulan total pada akhir pekan ini. Fenomena alam akhir pekan ini, merupakan peristiwa yang langka dan istimewa. Sebab, Gerhana Bulan total terjadi selama empat kali berturut-turut dalam dua tahun, atau sering disebut Gerhana Tetrad.

Gerhana Tetrad biasanya terjadi beberapa kali dalam 2000 tahun. Diperkirakan, Gerhana Bulan total itu akan mengubah penampilan bulan pada Sabtu malam dan akan terlihat 'merah darah'. Fenomena bulan merah darah akan terlihat di langit Amerika Utara, Asia, dan Australia.

Peristiwa Tetrad itu pun mengundang perhatian dari kalangan agamawan. Dikutip dari Daily Mail, Kamis 2 April 2015, seorang pendeta Amerika Serikat, John Hagee, mengatakan fenomena langka yang sudah dijelaskan pada kitab suci itu menunjukkan bakal berubahnya dunia.

Hagee menyebutkan, matahari akan berubah menjadi gelap dan bulan jadi semerah darah. Uniknya, ia mengatakan datangnya Gerhana Bulan bertepatan dengan Hari Paskah, berarti menjadi tanda khusus.

"Sesuatu yang dramatis bakal terjadi, yang akan mengubah seluruh dunia," ujar Hagee dikutip dari The Mirror.

Sang agamawan itu meyakini sesuatu yang dramatis akan terjadi di Timur Tengah, melibatkan Israel. Kondisi itu akan mengubah jalannya sejarah di Timur Tengah, dan berdampak pada seluruh dunia.

"Ketika Anda melihat tanda-tanda ini (Gerhana Tetrad), ini menunjukkan akhir zaman akan datang," ujar dia.

Peringatan Hangee tak hanya omong kosong saja. Ia mengajukan fakta setiap kali datang peristiwa Tetrad di berbagai belahan dunia terjadi peristiwa dramatis.

Ia menyebutkan, pada Tetrad tahun 1493, terjadi pengusiran orang Yahudi oleh Inkuisisi Katolik Spanyol. Kemudian, pada Tetrad kedua pada 1949, terjadi tepat setelah negara Israel didirikan.

Selanjutnya pada 1967, fenomena itu bertepatan dengan perang enam hari antara Arab dan Israel.

Berbeda dari perspektif agamawan, Badan Antariksa Nasional AS (NASA) mengatakan Gerhana Bulan kali ini memperkirakan bulan akan terlihat kemerahan, karena sinar matahari melewati atmosfer bumi. NASA mengatakan tak ada efek berbahaya dari fenomena pada 4 April nanti.

NASA memperkirakan, gerhana itu akan berlangsung sangat singkat, hanya lima menit di Amerika Serikat. Sedangkan para pengamat gerhana di langit Australia, Tiongkok, dan Asia Tenggara bisa melihat fase total gerhana hingga 12 menit.

Badan antariksa negeri Paman Sam itu mengatakan Gerhana Tetrad kali ini terjadi hanya tiga kali dalam 500 tahun terakhir.

Rangkaian Gerhana Tetrad terjadi pada 2014 dan 2015. Gerhana pertama dan kedua terjadi pada 15 April 2014 dan 8 Oktober 2014, sedangkan gerhana ketiga terjadi pada akhir pekan ini, dan gerhana terakhir diperkirakan terjadi pada 28 September 2015. (asp)

.

Sumber Berita : viva.co.id

Akibat longsor di Cililin, 154 warga mengungsi

Akibat longsor di Cililin, 154 warga mengungsi

Reporter : Aryo Putranto Saptohutomo

longsor. REUTERS

Merdeka.com - Sebanyak 154 orang dari 58 kepala keluarga mengungsi akibat tanah tebing longsor menimpa pemukiman warga di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Kamis (2/4). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Barat, M. Faqih mengatakan, warga mengungsi itu karena lokasi rumahnya terancam bahaya longsor.

"Mereka diungsikan karena rumahnya tidak layak ditempati dan terancam longsor," kata Faqih seperti dilansir dari Antara.

Bencana longsor melanda perumahan Asabri di Kampung Cinangsi, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, telah menyebabkan 12 rumah rusak. Sementara 30 rumah terancam terkena dampak bencana longsor.

Warga saat ini dipindahkan ke tempat pengungsian di bangunan Sekolah Dasar, Pendidikan Anak Usia Dini, Pos Pelayanan Terpadu, dan lapangan futsal aman dari bahaya longsor.

"Mereka kami evakuasi ke tempat pengungsian sementara. Mungkin selama tiga hari sampai menunggu perkembangan di kawasan longsor itu," ujar Faqih.

BPBD Kabupaten Bandung Barat dan Provinsi Jawa Barat menggelar operasi tanggap darurat bagi korban rumahnya terkena bencana longsor. Mereka menyediakan kebutuhan logistik dan lainnya dibutuhkan warga di tempat pengungsian.

"Kebutuhan mendesak alat tidur, selimut, tikar, pakaian," kata Faqih.

Sumber Berita : merdeka.com

Banjir Bandang di Chile Tewaskan 18 Orang

Banjir Bandang di Chile Tewaskan 18 Orang

Seorang warga berjalan di tengah lautan lumpur yang dibawa banjir bandang di wilayah Copiaapo, Chile -- AFP / Patricio Miranda

Metrotvnews.com, Atacama: Sedikitnya 18 orang tewas dalam banjir bandang yang melanda wilayah utara Chile sepekan lalu. Belasan orang lainnya yang terbawa banjir masih dinyatakan hilang.

Jumlah korban jiwa menjadi 18 setelah enam jasad tambahan ditemukan pada Senin (30/3/2015) malam. Tim penyelamat terus berusaha mencari korban di Atacama, wilayah padang pasir yang biasanya sangat kering.

Presiden Chile Michelle Bachelet mengingatkan situasi di Atacama benar-benar buruk dan memprediksi korban jiwa dapat meningkat.

Sejumlah pekerja tambang, yang sempat terperangkap di bawah tanah selama lebih dari dua bulan pada 2010, turut menjadi korban banjir. Banyak dari mereka hanyut terbawa air, tapi berhasil diselamatkan.

"Secara fisik mereka baik-baik saja, tapi mereka kehilangan semuanya," ucap Luis Urzua, seorang kepala grup pekerja tambang lokal pada AFP.

"Wilayah ini membutuhkan banyak waktu untuk dapat pulih kembali. Kami seperti dihantam tsunami," sambung dia.

Hujan lebat mendera Chile sejak Selasa pekan kemarin selama berjam-jam. Air pun membanjiri wilayah Atacama yang kering kerontang menjadi seperti sungai besar.

Kementerian Dalam Negeri Chile telah menetapkan status darurat dan mengirim pasukan militer ke lokasi terdampak banjir.

Sumber Berita : metrotvnews.com

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. kumpulan berita bencana geologi dan fenomena alam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger