Headlines News :

sponsor

Topics :
Powered by Blogger.
Menu :

TRANSLATE

FAN PAGE K-3

Blog Archive

Banjir di Malaysia makin parah

Banjir di Malaysia makin parah

Pewarta: N. Aulia Badar


Foto udara menunjukkan jalan-jalan yang terendam banjir di Taman Nasional di Kuala Tahan, Pahang, Malaysia, Rabu (24/12). Lebih dari 100.000 orang telah dievakuasi pihak berwenang di lima negara bagian Malaysia yang dilanda banjir terparah di negara tersebut dalam puluhan tahun terakhir. (REUTERS/Nazirul Roselan) 

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Banjir yang melanda enam negara bagian di Pantai Timur Malaysia semakin buruk dengan jumlah pengungsi mencapai 46.461 orang.

Banjir yang disebabkan fenomena kedudukan bulan yang berdekatan dengan bumi itu mengakibatkan air pasang besar di Pantai Timur serta hujan lebat terus menerus di Pantai Barat, demikian dilaporkan berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Rabu.

Kelantan merupakan negeri paling parah dilanda banjir dengan jumlah korban yang mengungsi hingga Selasa (23/12) tercatat 21.594 orang, disusul oleh Terengganu (12.403 pengungsi), Pahang (6.286 pengungsi), Sabah (287), Perlis (93) dan Perak (435 orang).

Pejabat Meteorologi Kanan Pusat Cuaca Nasional, Kantor Meteorologi Malaysia Dr Mohd Hisham Mohd Anip mengatakan banjir diperparah dengan tiupan angin muson timur laut secara konsisten melintasi Laut China Selatan ke Malaysia sejak November hingga Maret 2015 nanti.

"Meskipun hujan semakin reda dan tidak lagi lebat, namun banjir sukar untuk surut disebabkan fenomena full moon yang mana bulan berada dekat dengan bumi yang menyebabkan air pasang lebih tinggi dari biasa," katanya.

"Selain itu, hujan yang tidak berhenti sebelumnya menyebabkan aliran sungai dari hulu ke kuala tidak sampai sehingga menyebabkan air sungai melimpah dan menyebabkan banjir," katanya.

Kantor Meteorologi Malaysia memperkirakan hujan lebat akibat tiupan angin muson timur laut di Kelantan, Terengganu dan Pahang sejak minggu lalu akan terus terjadi hingga awal Januari 2015.

(N004)

Sumber Berita: http://www.antaranews.com/berita/470711/banjir-di-malaysia-makin-parah





















Bencana Alam Mengancam Negeri Ini

Bencana Alam Mengancam Negeri Ini

(liputan 6 tv )

Liputan6.com, Jakarta - Hujan, sebuah anugerah yang kerap berubah menjadi bencana di negeri ini. Sejumlah warga korban banjir akibat luapan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang sedang dievakuasi harus bertarung melawan derasnya arus air.

Banjir telah merendam puluhan ribu rumah di 9 kecamatan. Tiga kecamatan yaitu Dayeuhkolot, Bale Endah, dan Bojong Soang merupakan wilayah yang paling parah dengan ketinggian hingga 3 meter.

Ratusan warga yang terjebak di rumah mereka harus diungsikan. Tidak mudah bagi Tim SAR dan warga melakukan evakuasi, sebab tidak jarang rumah-rumah warga hanya bisa ditembus dengan perahu kecil.

Banjir membuat Jalan Dayeuhkolot, jalan raya penghubung kota dan kabupaten Bandung kini terlihat seperti sungai. Hanya kendaraan tertentu yang bisa menembus jalan yang direndam banjir, salah satunya adalah jeep militer.

Banjir yang tingginya hingga mencapai 3 meter membuat pengungsi semakin banyak. Sebagian di antaranya terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat dengan fasilitas seadanya.

Buruknya kondisi di pengungsian membuat warga mulai diserang berbagai penyakit, baik dewasa maupun anak-anak. Mereka terserang berbagai penyakit mulai dari demam, diare, gatal-gatal, hingga infeksi saluran pernafasan.

Bukan hanya di Bandung, banjir juga melanda Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Banjir bandang datang begitu cepat merusak toko dan pabrik pengolah beras. Banjir juga menghanyutkan sebuah mushola dan hanya tersisa kubahnya saja.

Selama bulan Desember ini, selain Kabupaten Bandung dan Purwakarta, banjir juga melanda daerah lain seperti Aceh, Padang Lawas, Medan, Kabupaten Merangin, Jambi, dan Kabupaten Kampar, Riau. Sedangkan di Pulau Jawa, banjir merendam Tasikmalaya, Banjar, Purworejo, Banjarnegara, dan Pacitan.

Bencana banjir dan longsor juga mengancam wilayah lain di Tanah Air. Intensitas hujan yang tinggi di kawasan Garut, Jawa Barat mengakibatkan Jalan Raya Surapati di Kecamatan Singajaya yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Tasikmalaya amblas sepanjang 70 meter.

Masih di bulan Desember, tanah longsor di Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah menyebabkan 95 orang tewas dan 13 orang dinyatakan hilang. Longsor terjadi setelah hujan terus mengguyur kawasan ini.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di seluruh nusantara ada 240 kabupaten dan kota yang rawan bencana longsor dan banjir. Daerah rawan tersebut tersebar di sejumlah provinsi seperti Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta.

Hujan hanyalah salah satu faktor penyebab banjir dan longsor yang belakangan ini terjadi di berbagai daerah di Tanah Air. Menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), faktor terbesar penyebab bencana alam yang terjadi di berbagai daerah justru akibat ulah manusia.

Sumber Berita : http://news.liputan6.com/read/2152995/bencana-alam-mengancam-negeri-ini

Banjir di Aceh Kian Parah

Banjir di Aceh Kian Parah

Ratusan desa terendam dan puluhan ribu jiwa terpaksa mengungsi

Oleh : Mustakim, Zulfikar Husein (Lhokseumawe)

VIVAnews - Banjir yang melanda wilayah Aceh kian parah. Hujan lebat yang terus mengguyur menyebabkan banjir terus meluas dan merendam ribuan rumah warga.

Informasi yang berhasil dihimpun VIVAnews, di Aceh Timur, sebanyak 23 dari 24 kecamatan di kabupaten tersebut terendam banjir. Banjir kabarnya sempat surut Rabu kemarin. Namun, hari ini air kembali meluap dan merendam rumah warga.

“Sebanyak 277 desa dan sebanyak 25,773 rumah terendam banjir. Sebanyak 59.129 jiwa mengungsi. Hingga saat ini, tim BPBD, TNI dan Polri masih terus berupaya mengevakuasi dan menyalurkan bantuan logistik untuk warga yang mengungsi,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauzi.

Sementara, di Aceh Utara, banjir juga masih merendam rumah warga. Tak hanya itu, banjir juga merendam sekolah dan bangunan lain. Warga yang mengungsi karena rumahnya direndam banjir terus bertambah.

“Semakin parah, banjirnya nggak surut-surut karena hujan cukup deras di sini. Hari ini air sepertinya lebih dari satu meter,” ujar Sanusi Idris, warga Lhoksukon, Aceh Utara, kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Kamis, 25 Desember 2014.

Ia menambahkan, hingga hari ini, PLN masih memadamkan listrik di wilayah Lhoksukon. Lhoksukon merupakan salah satu lokasi terparah yang terkena banjir di wilayah Aceh Utara. Selain Lhoksukon, enam kecamatan lain di Aceh Utara juga masih tergenang banjir.

Sementara di Lhokseumawe, sebanyak 71 kepala keluarga terpaksa mengungsi di desa Cot Trieng, Kecamatan Muara Satu. Hujan yang terus mengguyur, menyebabkan banjir di desa tersebut. Tak hanya itu, sejumlah ruas jalan di pusat Kota Lhokseumawe juga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa. Banjir juga merendam rumah sakit TNI, Kesrem dan rumah sakit PMI dengan ketinggian air mencapai 10-15 cm.

“Selain karena hujan terus, ini juga karena saluran drainase atau parit tidak berfungsi. Banyak parit yang sudah tertutupi dengan tanah atau semacamnya,” kata Erlina, warga Lhokseumawe.

Sejumlah mahasiswa berusaha membantu korban banjir dengan menggalang dana. Mereka turun ke jalan meminta sumbangan dari para pengguna jalan guna meringankan beban para pengungsi.

Sumber Berita : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/571984-banjir-di-aceh-kian-parah

Tuban Dilanda Banjir Bandang, 300 Rumah Terendam

Tuban Dilanda Banjir Bandang, 300 Rumah Terendam

Warga beranggapan, banjir ini merupakan dampak penggundulan hutan

VIVAnews- Banjir Bandang menerjang sejumlah kawasan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam, 27 Desember 2014.

Serangan banjir bandang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah setempat selama lima jam. Akibatnya, ratusan rumah terendam banjir hingga satu meter.

Slah satu desa yang terendam yakni terjadi di Desa Sumurgung, Kecamatan kota, Tuban.

Sabtu malam, warga yang panik berhamburan ke luar rumah saat tahu banjir datang tiba-tiba.

Banjir ini terjadi akibat kawasab perbukitan kapur yang berada di selatan diguyur hujan sejak Sabtu siang hingga malam.

"Ada tiga ratus rumah di desa itu terendam banjir," kata Kepala Desa Sumurgung, Sugito.

Dikisahkan Sugito, sejumlah warga mengaku, banjir ini merupakan banjir kiriman dari wilayah perbukitan kapur yang ada di selatan desa.

Warga beranggapan, banjir kiriman ini merupakan dampak penggundulan hutan yang terjadi sejak empat tahun lalu, di daerah perbukitan tersebut.

Selain merendam desa Sumurgung, banjir ini juga merendam desa di dua kecamatan-- Merakurak dan Jenu yang terletak di Barat dan Utara desa ini.

"Hingga saat ini, belum diketahui pasti apakah ada rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang," kata Sugito lagi.

Laporan: Iman uhdi/ Tuban, Jawa Timur.

Sumber Berita : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/572458-tuban-dilanda-banjir-bandang--300-rumah-terendam

Ratusan Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung di Tasikmalaya

Metrotvnews.com, Tasikmalaya: Hujan deras diiringi angin kencang menyapu ratusan rumah di Desa Tanjung Mekar dan Desa Sindangraja, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (26/12/2014) pukul 14.00 WIB.

Peristiwa tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, genting rumah, plang nama puskesmas, dan Kantor KUA rusak parah disapu angin kencang diiringi hujan deras.

"Banyak rumah mengalami rusak berat, sedang tersapu angin kencang diiringi hujan deras. Bahkan yang paling banyak mengalami bolong-bolong dari atap rumah karena semua genting tersapu angin putting beliung," ujar Uwen, Camat Jamanis.

Uwen mendengar suara angin makin keras saat menerjang bangunan. Akibatnya, 120 bangunan rusak di dua desa itu. "Petugas yang di lapangan baru mencatat 120 rumah rusak berat, sedang dan ringan termasuknya kantor KUA dan Puskesmas," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin, membenarkan adanya angin puting beliung diiringi hujan deras terjadi di Kecamatan Jamanis. "Banyak rumah tersapu angin puting beliung sepanjang jalan Jamanis tepatnya, di Mesjid Ice. Kini petugas BPBD, Polisi dan TNI dibantu masyarakat masih melakukan pendataan," ungkapnya.

Sumber Berita : http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/26/337067/ratusan-rumah-rusak-diterjang-puting-beliung-di-tasikmalaya

Banjir Melanda Malaysia, Lebih dari 20 Ribu Orang Mengungsi

Banjir Melanda Malaysia, Lebih dari 20 Ribu Orang Mengungsi

Rita Uli Hutapea - detikNews

Kuala Lumpur, - Bencana banjir melanda wilayah negara bagian Kelantan, Malaysia. Lebih dari 20 ribu orang harus dievakuasi akibat banjir ini.

Banjir tersebut bertambah buruk pagi tadi waktu setempat setelah sempat agak berkurang pada Senin, 22 Desember kemarin. Demikian seperti diberitakan media Malaysia, New Straits Times, Selasa (23/12/2014).

Sebelumnya, jumlah warga yang dievakuasi akibat banjir ini mencapai sekitar 17 ribu orang pada Senin (22/12) kemarin. Namun hingga pukul 08.30 tadi waktu setempat, tercatat sudah 20.468 orang yang harus mengungsi ke tempat-tempat pengungsian yang berada di delapan distrik.

Banjir terparah di Kelantan melanda distrik Pasir Mas yang menyebabkan 10.565 orang harus mengungsi ke pusat-pusat evakuasi.

Distrik-distrik lain yang terdampak banjir adalah Gua Musang dengan 3.692 orang harus mengungsi, Tumpat dengan 3.956 orang harus pengungsi, Kuala Krai dengan 1.328 orang mengungsi dan distrik-distrik lainnya.

Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang turun terus-menerus selama beberapa jam.

Sumber Berita : http://news.detik.com/read/2014/12/23/103122/2785257/1148/banjir-melanda-malaysia-lebih-dari-20-ribu-orang-mengungsi?nd772204btr

Enam Kabupaten di Aceh Diterjang Banjir

Enam Kabupaten di Aceh Diterjang Banjir

Di Aceh Utara, banjir makin parah karena tanggul jebol

Dedy Priatmojo, Zulfikar Husein (Lhokseumawe)

Evakuasi Banjir di Aceh. Foto ilustrasi

VIVAnews - Hujan lebat yang terus turun selama sepekan terakhir mengakibatkan sejumlah daerah di Provinsi Aceh terendam banjir. Rata-rata ketinggian air mencapai 2 hingga 3 meter. Hingga hari ini, hampir seluruh wilayah Aceh masih turun hujan dengan intensitas tinggi.

Sejumlah kabupaten yang terendam banjir yaitu Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur. Di Aceh Utara banjir setinggi 2 hingga 3 meter merendam ratusan permukiman warga di lima kecamatan.

"Hingga hari ini air belum ada tanda-tanda surut. Air masih terus menggenangi rumah kami. Sekarang pun masih hujan," ujar T. Faisal Razi, warga Kecamatan Pirak Timu, salah salah satu kecamatan yang terendam banjir di Aceh Utara, Selasa 23 Desember 2014.

Menurut dia, sejumlah warga bahkan ada yang tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya akibat banjir. Selain itu, akses jalan menuju keluar dari desa tersebut putus total tertutup genangan banjir.

"Karena hujan terus, sungai meluap dan merendam rumah kami. Semua jalan tertutup air. Sebagian warga telah mengungsi ke lokasi. Ada tim SAR yang membantu mengevakuasi warga," kata dia.

Sementara itu, di wilayah Lhoksukon, Aceh Utara, banjir diperparah dengan jebolnya tanggul. Ratusan warga terpaksa mengungsi. Ratusan personel polisi dan TNI juga dikerahkan untuk membantu mengevakuasi warga.

Kelima kecamatan yang direndam banjir di Aceh Utara adalah Matangkuli, Tanah Luas, Pirak Timu, dan Lhoksukon. Kemudian juga Kecamatan Langkahan dan Paya Bakong dengan ketinggian air rata-rata mencapai 1 hingga 2 meter lebih.

Meluas

Di Aceh Selatan, sejumlah desa yang terendam banjir di antaranya Gampong Hilir, Lhok Bengkuang, Lhok Bengkuang Timur, Kampung Hulu, Jambo Apha, dan Air Berudang. Ratusan rumah di desa tersebut terendam banjir setinggi 1 hingga 2 meter.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Selatan, Cut Sazalisma mengatakan, hujan lebat yang mengguyur Aceh Selatan mengakibatkan hampir seluruh kabupaten tersebut tenggelam oleh banjir.

"Banjir hampir merata di seluruh wilayah Tapaktuan, penyebab utamanya karena saluran tidak berfungsi maksimal dan tersumbatnya gorong-gorong jalan provinsi," kata Sazalisma, Selasa, 23 Desember 2014.

Tidak hanya di Aceh Selatan, sejumlah desa juga ikut terendam oleh banjir di kawasan Aceh Barat. Air mulai meluap dan menggenangi ruas-ruas jalan serta rumah warga sejak Minggu, 21 Desember 2014.

Di Aceh Timur, ratusan warga terus mengungsi akibat banjir yang menggenangi kawasan tersebut tak kunjung surut. Sejumlah daerah yang terkena dampak banjir adalah di Kecamatan Pante Bidari, Simpang Ulim, Julok, Birem Bayeun, Peureulak Kota, Ranto Peureulak, dan Peunaron.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Syahrizal Fauzi mengatakan, Bupati Aceh Timur telah menetapkan Aceh Timur darurat bencana. "Sejumlah logistik terus disalurkan ke pengungsi. Pak bupati juga telah menetapkan Aceh Timr darurat bencana," kata Syahrizal. (art)

Sumber Berita : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/571353-enam-kabupaten-di-aceh-diterjang-banjir

Gunung Gamalama Kembali Semburkan Abu Vulkanik

Gunung Gamalama Kembali Semburkan Abu Vulkanik

Burhanuddin Arsyad

Gunung Gamalama meletus--MI/Burhan Uddin

Metrotvnews.com, Ternate: Gunung Gamalama terus menunjukan aktivitas vulkaniknya hingga hari ini (23/12/2014), dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 100-200 meter, tertiup angin ke arah selatan gunung.

Data di pos pemantau Gunung Gamalama mencatat terjadi gempa tremor hembusan secara terus-menerus dengan skala kecil sampai menengah, status Gunung Gamalama masih siaga tiga.

Semburan abu ini terpantau dari kawah gunung sekitar pukul 06.11 WIT, hari ini. Debu terbawa angin ke arah selatan gunung, namun tidak sampi mengguyur pemukiman warga karena telah jatuh di punggung gunung.

Semburan abu vulkanik gunung api di Maluku Utara itu terjadi mulai Senin sore, 22 Desember 2014, dan sempat berhenti pada malam hari. Semburan kembali terjadi pada Selasa pagi ini dengan intensitas semburan yang kecil.

Data seismograf di pusat vulkanologi mitigasi dan bencana geologi, pos pemantau Gunung Gamalama, mencatat masih terjadi gempa tremor hembusan secara terus-menerus dengan amplitudo kecil sampai sedang.

Meski belum ada evakuasi warga dari kaki gunung tersebut, namun pemerintah Kota Ternate tetap mengimbau warga yang berada di kaki gunung tersebut, terutama yang masuk dalam zona rawan bencana agar tetap waspada terhadap aktivitas vulkanik.

Warga diimbau terus waspada mengingat dampak erupsi gunung itu menciptakan terjadinya tumpukan abu di puncak gunung. Tumpukan abu ini sangat labil yang sewaktu-waktu akan gugur apabila terjadi hujan secara terus-menerus, dan akan menerjang pemukiman warga.

Seperti yang terjadi pada tahun 2011 dimana 11 orang meninggal dunia diterjang banjir lahar dingin, bahkan jenazah lima warga diantaranya hingga saat ini tidak ditemukan.

Sumber Berita : http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/23/335529/gunung-gamalama-kembali-semburkan-abu-vulkanik

BNPB: Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Dihentikan

BNPB: Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Dihentikan

Longsor di Banjarnegara--Antara/ANIS EFIZUDIN

Metrotvnews.com, Jakarta: Pencarian korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Kabupaten Banjarnegara dihentikan. Pencarian korban tertimbun longsor tim gabungan, pada hari ini menemukan dua korban tewas, yaitu seorang ibu dan anaknya.

"Total jumlah korban 95 tewas dan 13 orang dinyatakan hilang. Atas kesepakatan dengan warga sebelumnya, pada Minggu 21 Desember pukul 12.00 WIB, pencarian korban tertimbun longsor dihentikan. Pihak keluarga telah mengikhlaskan anggota keluarga yang belum ditemukan. Cuaca hujan, luas dan tebalnya timbunan longsor, dan ancaman longsor susulan menyebabkan pihak keluarga korban menyetujui penghentian pencarian korban," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya kepada Metrotvnews.com, Minggu (21/12/2014).

Selanjutnya fokus utama, lanjutnyan adalah penanganan pengungsi dan relokasi. Saat ini adalah 2.038 jiwa pengungsi, di empat Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, yaitu di Kecamatan Karangkobar (1.255 jiwa), Kecamatan Punggelan (613 jiwa), Kecamatan Banjarmangu (50 jiwa), dan Kecamatan Wanayasa (120 jiwa).

"Pengungsi di Kecamatan Karangkobar tersebar di 15 titik. Permakanan dan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi mencukupi. Selanjutnya relokasi segera dipercepat," terangnya.

Berdasarkan pendataan terbaru maka 35 Kepala Keluarga (KK) akan direlokasi ke Desa Ambal, Kec. Karangkobar, Banjarnegara. Jika sebelumnya ada 22 KK yang akan direlokasi namun berdasarkan pendataan terbaru bersama ahli waris dan Ketua RT Dusun Jemblung, maka ada 35 KK, yaitu 32 KK yang tertimbun longsor dan tiga KK yang rumahnya rusak berat.

"Tersedia lahan 1.000 ha di Desa Ambal. Selama perpanjangan status tanggap darurat sampai 22-12-2014, relokasi penduduk akan diprioritaskan," terangnya.

Sementara Kepala BNPB, Syamsul Maarif, menyampaikan relokasi adalah proses yang kompleks yang lebih dari sekedar membangun kembali permukiman, namun lebih pada rekonstruksi sosial dari rumah, hubungan sosial, ekonomi dan matapencaharian.

"Jadi harus direncanakan menyeluruh. BNPB akan terus mendampingi Pemda Banjarnegara. Sebelum menunggu relokasi, masyarakat diberi bantuan untuk sewa rumah selama setahun, diberi jaminan hidup dan lainnya," tukasnya.

YDH

Sumber Berita : http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/21/334799/bnpb-pencarian-korban-longsor-banjarnegara-dihentikan

Badai Salju Tewaskan 11 Orang di Jepang

Badai Salju Tewaskan 11 Orang di Jepang Badai salju yang melanda Jepang telah merenggut nyawa 11 orang. | (Istimewa)

TOKYO - Sudah 11 orang dilaporkan tewas akibat badai salju yang melanda Jepang. Badan Peramal Cuaca Jepang pada Jumat (19/12/2014) memperingatkan, cuaca buruk di negara itu akan terus berlanjut dalam beberapa hari.

Badai salju terburuk melanda wilayah Jepang utara dan tengah. Cuaca buruk itu telah mengganggu lalu lintas dan aktivitas warga, terutama di wilayah pedesaan.

Surat kabar Yomiuri Shimbun melaporkan, 11 orang yang tewas, di antaranya seorang pria 79 tahun dan seorang pemadam kebakaran berusia 29 tahun yang jatuh ke parit saat membersihkan salju.

Korban tewas lainnya ditemukan di Hokkaido utara, dan di daerah dekat Laut Jepang (Laut Timur) di daratan Honshu. Selain itu, korban tewas juga berasal dari kecelakaan lalu lintas yang dipicu badai salju.

Ratusan penerbangan juga ditunda akibat badai itu. Badan Meteorologi Jepang (JMA) telah memperingatkan risiko bencana longsor salju di berbagai wilayah di Jepang. “(Bahaya) badai itu kini telah memuncak, sedangkan salju terus melanda kawasan Laut Jepang,” bunyi pernyataan JMA.

Sumber Berita : http://international.sindonews.com/read/939691/40/badai-salju-tewaskan-11-orang-di-jepang-1418988790

4.940 Jiwa Masih Mengungsi Akibat Banjir di Bandung

4.940 Jiwa Masih Mengungsi Akibat Banjir di Bandung

Banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang masih tinggi.

Banjir di Baleendah Bandung

VIVAnews - Tiga kecamatan di Kabupaten Bandung hingga Minggu siang, 21 Desember 2014, masih terendam banjir. Meski tidak setinggi hari sebelumnya, banjir menyebabkan 4.940 jiwa mengungsi.

Disampaikan Anggi Gunawan, petugas operator BPBD Kabupaten Bandung, air banjir masih menggenangi permukiman warga di Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang dengan ketinggian hingga 50 cm.

"Kondisinya terus turun. Tapi, bila hujan turun lagi, kawasan ini kembali terancam banjir," kata Gunawan kepada VIVAnews.

Banjir masih melanda RW 6, 7, 8, 9, 10, 19, 13, 1, 2, 17, 20, 28, 19 di kawasan Baleendah. Sementara itu, di kawasan Andir, air banjir masih menggenangi 9 RT, kemudian di Bojongsoang ada 9 RT yang juga masih terendam banjir.

"Ada dua RW yang sudah surut. RW 10 dan RW 9," kata Gunawan lagi.

Sementara itu, di wilayah Citeruep, masih ada dua RT yang terendam banjir dan di kawasan Pesawahan, banjir menggenangi wilayah RW 2, RW 3, RW 11. Tinggi genangan di dua wilayah ini sudah surut hingga 10 cm.

Warga Masih Mengungsi

Luapan air Sungai Citarum merendam ribuan rumah warga yang berada di sekitarnya sejak Jumat lalu. Hingga hari ini sebanyak 1.433 KK atau 4.940 jiwa, masih tinggal di pengungsian karena rumah mereka masih terendam banjir.

"Ada 244 balita, 74 lansia, 12 ibu hamil. Saat ini diperlukan bantuan pakaian, obat-obatan, dan bahan makanan," kata Gunawan.

Situasi cuaca di kawasan Kabupaten Bandung pada siang hari ini cukup cerah. Namun, berdasarkan prakiraan dari BMKG, potensi hujan akan terjadi pada sore dan malam hari dengan intensitas yang cukup tinggi.

"Kalau mengguyur dengan intensitas tinggi sudah tentu banjir lagi. Bila kejadian banjir terjadi pada malam ini, tentu akan sangat menyulitkan warga," katanya. (art)

Sumber Berita : http://news.viva.co.id/news/read/570682-4-940-jiwa-masih-mengungsi-akibat-banjir-di-bandung

1.600 Rumah di Bandung Terendam Banjir Hingga 2,5 Meter

1.600 Rumah di Bandung Terendam Banjir Hingga 2,5 Meter

Shutterstock

Ilustrasi

BANDUNG, KOMPAS.com - Lebih dari 1.600 rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir. Ketinggian air terus meningkat seiring hujan yang tidak kunjung reda.

"Ketinggian air di tiga kecamatan beragam dari 50 cm hingga 2,5 meter. Ketiga kecamatan itu yakni Baleendah, Dayeuhkolot, dan Boojongsoang," ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan di Bandung, Sabtu (20/12/2014).

Marlan menjelaskan, dari data yang dihimpun BPBD, banjir di Kecamatan Dayeuhkolot merendam 473 unit rumah yang dihuni 1.316 jiwa. Di Baleendah, banjir merendam 758 unit yang dihuni sekitar 2.197 jiwa dan di Bojongsoang sebanyak 400 unit yang dihuni 1.151 jiwa juga terendam.

Saat ini, sambung Marlan, BPBD terus melakukan pendataan dan evakuasi. Warga dari tiga kecamatan sudah dievakuasi di tempat pengungsian yang aman.

"Ada tiga titik pengungsian yang telah kami siapkan. Dan sampai sekarang, jumlah pengungsi terus bertambah karena air di Sungai Citarum belum surut," imbuh dia.

Selain itu, pihaknya juga mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan, pakaian, selimut, tikar, dan lainnya. "Potensi hujan masih cukup tinggi. Untuk itu masyarakat diminta terus waspada dan mengikuti petunjuk petugas. Seperti dalam hal mengungsi yang bertujuan untuk keselamatan warga," dia menjelaskan.

Marlan mengaku, kebanyakan korban banjir sudah mengungsi, kecuali warga Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran.

Meskipun daerah tersebut, Jumat kemarin dilanda banjir dan angin puting beliung, pihaknya tidak menyarankan untuk mengungsi. Karena beberapa saat setelah banjir ekstrem, air Sungai Cisangkuy mulai menyusut. "Di sana ada sekitar 1.384 unit yang dihuni 4.873 jiwa," tutupnya.

Sumber Berita : http://regional.kompas.com/read/2014/12/20/20225681/1.600.Rumah.di.Bandung.Terendam.Banjir.Hingga.2.5.Meter

90 Jenazah korban longsor berhasil dievakuasi tim SAR gabungan

90 Jenazah korban longsor berhasil dievakuasi tim SAR gabungan

Reporter : Chandra Iswinarno

bencana longsor banjarnegara. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai relawan berhasil mengevakuasi 90 jasad dari lokasi longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah. Namun proses pencarian tidak bisa maksimal lantaran kondisi cuaca yang hujan sekitar pukul 13.00 WIB.

Komandan Komando Distrik Militer 0704/ Banjarnegara, Letnan Kolonel Infanteri Edy Rochmatullah mengemukakan proses pencarian korban hari ini menemukan empat jasad.

"Hingga tadi sekitar pukul 12.00 WIB ada empat jasad yang berhasil dievakuasi," ujar Edy Rochmatullah di posko pengungsian dusun Alian Desa Ambal Kecamatan Karangkobar, Jumat (19/12).

Saat dikonfirmasi terkait penghentian proses evakuasi, dia mengemukakan belum ada kepastian mengenai hal tersebut. Namun, dia memastikan akan ada evaluasi dengan beberapa pihak.

"Nanti akan kita evaluasi, dapatnya berapa, pelaksanaannya bagaimana, kita sampaikan kepada keluarga dan masyarakat yang saudaranya menjadi korban. Jika keluarga korban sudah menerima dan mengikhlaskan, akan kita tindaklanjuti," katanya.

Meski begitu, ia mengemukakan kondisi jenazah yang ditemukan saat ini sudah tidak memungkinkan lagi, lantaran kondisinya sudah rusak. Pada hari ke tujuh saat ini, ia mencontohkan, kondisi jenazah yang ditemukan sudah mengeluarkan cairan dan anggota tubuh jasad rentan sehingga memerlukan penanganan khusus.

[hhw]

Sumber Berita : http://www.merdeka.com/peristiwa/90-jenazah-korban-longsor-berhasil-dievakuasi-tim-sar-gabungan.html

Gunung Gamalama Terus Bergolak, Warga Diminta Waspada

Gunung Gamalama Terus Bergolak, Warga Diminta Waspada

Kota Ternate bagian utara diselimuti debu vulkanik.

Oleh : Mustakim

Gunung Gamalama mengeluarkan abu vulkanik

VIVANews - Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara masih menunjukkan aktivitas kegempaan. Seismograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi (PVMBG) terus merekam aktifitas gunung yang baru saja meletus ini.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Darmo Lamane mengatakan, hingga hari ini Gunung Gamalama masih terus menunjukkan aktivitas kegempaan. Data seismograf mencatat, gempa tremor terus menerus terjadi. Selain itu, asap juga masih menghembus dari puncak gunung. Hal ini menyebabkan Kota Ternate bagian utara diselimuti abu vulkanik. Menurut dia, tinggi hembusan abu vulnanik berada pada kisaran 200 hingga 500 meter dari puncak gunung.

"Sejak dini hari hingga pagi ini masih terdengar suara gemuruh," ujarnya, Sabtu, 20 Desember 2014.

Meski demikian, Darmo meminta warga tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, warga juga diminta mengikuti arahan PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sebelumnya, Gunung Gamalama meletus pada Kamis malam, 18 Desember 2014. Gunung api setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu mengeluarkan suara gemuruh disertai asap tebal.

Firdaus Amar/TVONE Ternate

Sumber Berita : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/570492-gunung-gamalama-terus-bergolak--warga-diminta-waspada

Puting Beliung Terjang Bandung Timur, Satu Tewas

Puting Beliung Terjang Bandung Timur, Satu Tewas

Puting Beliung Terjang Bandung timur, satu tewas. (Ilustrasi/Sindonews.com)

BANDUNG - Angin puting beliung melanda kawasan Bandung timur. Akibatnya, satu orang tewas, beberapa bangunan porak-poranda, dan pohon bertumbangan.

Angin puting beliung antara lain menerjang Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan. Ratusan rumah di empat RW tampak porak-poranda. Dua orang menjadi korban, salah satunya meninggal duniam, yakni Suti (97). Sementara, korban yang luka dirawat di RS Al Islam.

Berdasarkan penuturan saksi sekaligus keluarga korban tewas, Eman (42), warga RT 2 RW 4, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Suti tewas setelah tertimpa reruntuhan rumah tetangga yang mengenai dapur rumahnya.

Sekitar pukul 17.00 WIB, seluruh keluarga kumpul di ruang tengah rumah. "Saat sedang ngumpul, tiba-tiba korban berdiri, kami kira mau ke kamar," katanya

Tak lama, Eman mendengar suara bangunan yang roboh. Keluarga pun lalu mencari Suti ke kamar namun tak ada. Saat di dapur, Eman kaget melihat Suti terkubur reruntuhan bangunan dapur.‬‬

"Saat itu terdengar suara bruk. Keluarga pun lalu nyari. Yang nemuin pertama kali menantunya, Ade Ilyas. Saat itu korban sudah terkubur reruntuhan dengan tangan memegang termos," ujarnya.‬‬

Keluarga lalu berusaha mengeluarkan korban dari reruntuhan tembok yang menimpa Suti. Eman menduga, saat beranjak, korban hendak mengambil air minum. Namun saat itu bangunan lantai dua yang tepat bersebelahan dengan dapur roboh dan menimpa dapur serta mengubur Suti.‬‬

‪‪

"Kejadiannya sangat cepat. Kita hanya bisa pasrah. Ini musibah," ujarnya.‬‬

Sementara, berdasarkan pantauan KORAN SINDO di Jalan AH Nasution, ranting pohon berserakan, pohon-pohon besar tumbang. Lapak dan kios-kios juga porak-poranda.

Selain itu, papan reklame berukuran besar yang terpasang di pinggiran jalan pun patah dan terbelah di pinggiran ujungnya. Bahkan, sebuah pohon terbang hingga pom bensin. Kini, lampu di sekitar Kelurahan Cipadung mati.

Kerusakan parah terjadi di sebuah gedung di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati. Berdasarkan keterangan petugas keadaman, Ismail (32), kejadian berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB.

Saat itu, Ismail tengah bersama rekannya di sebuah gedung yang berada di lokasi kampus. "Saat itu saya sedang di lantai atas. Ketika saya liat ke arah timur ke wilayah Cipadung, hempasan anginnya besar hingga menerbangkan berbagai barang, bahkan ada seng yang terbang dan jatuh tepat di depan kami," ujar Ismail.

Melihat kondisi tersebut, Ismail dan rekannya lari ke lantai satu di Gedung Student Centre. "Mahasiswa pun saat itu berlarian masuk ke dalam gedung, tapi di lantai satu."

(zik)

Sumber Berita : http://daerah.sindonews.com/read/939267/21/puting-beliung-terjang-bandung-timur-satu-tewas-1418916546

Tujuh Kecamatan di Cianjur Selatan Alami Pergerakan Tanah

Tujuh Kecamatan di Cianjur Selatan Alami Pergerakan Tanah

.

CIANJUR - Tujuh kecamatan di Cianjur Selatan, Jawa Barat, mengalami pergeseran tanah yang diakibatkan tingginya intensitas hujan. Akibat kejadian ini, lima rumah rusak parah dan 72 lainnya terancam mengalami hal serupa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Suhara, mengatakan, saat ini telah terjadi pergerakan tanah di beberapa kecamatan di wilayah selatan, seperti Kecamatan Cidaun, Agrabinta, Pagelaran, Tanggeung, Sukanagara, dan Kecamatan Naringgul.

Pergerakan tanah di tujuh kecamatan itu menjadi titik pantau BPBD. Bahkan, pihaknya telah menempatkan sejumlah tim untuk melakukan pengawasan selama 24 jam secara bergantian.

Ia mencatat beberapa rumah yang sudah dan terancam longsor berada di Kecamatan Pagelaran. Di lokasi tersebut satu rumah rusak dan 11 lainnya terancam. Kecamatan Naringgul sebanyak 41 rumah terancam dan Kecamatan Agrabinta jalan desa tertutup longsor serta belasan rumah terancam.

Sedangkan di Kecamatan Tanggeung sekira empat rumah, Kecamatan Sukanagara dua rumah rusak, dan di Kecamatan Cidaun 18 rumah terancam akibat pergerakan tanah.

"Kalau di Kecamatan Cidaun, tepatnya di Desa Gelar Pawitan yang terancam longsor. Namun yang lebih mengkhawatirkan, pergerakan tanah dan longsor di badan Jalan Agrabinta karena di bawahnya ada permukiman warga," katanya.

Dia menuturkan, untuk di wilayah Cianjur Utara tidak terjadi longsor atau pergerakan tanah, namun BPBD tetap memantau wilayah yang rawan longsor seperti di Ciloto, Sukaresmi, dan Cikalongkulon yang selama ini menjadi langganan longsor.

"Daerah yang menjadi titik pantauan utama kami, wilayah permukiman yang dikelilingi lahan pertanian basah, seperti di wilayah Cigedogan, Cibenteng, dan Rawa Belut," katanya.

Untuk wilayah Cisel yang menjadi titik pantau rawan longsor di setiap permukiman di atas lahan dengan kemiringan tanah 30 derajat, seperti di wilayah Cikadu, Pasirkuda, Kadupandak, Tanggeung, dan Campaka.

"Kami juga pantau sepanjang jalur selatan yang terdapat tebing maupun jurang. Kalau jurang, dikhawatirkan terjadi jalan ambles dan kalau tebing takut jalannya tertutup longsor," katanya.

(crl)

Sumber Berita : http://news.okezone.com/read/2014/12/17/340/1080530/tujuh-kecamatan-di-cianjur-selatan-alami-pergerakan-tanah?utm_source=sso&okezone_id=OKZ-0002696

Gunung Gamalama Meletus, Warga Panik

Gunung Gamalama Meletus, Warga Panik

Burhanuddin Arsyad, Wanda Indana

.

Metrotvnews.com, Ternate: Gunung Gamalama di pulau Ternate, Kepulauan Maluku, meletus pada pukul 22.00 WIT. Gunung itu meluncurkan abu vulkanik hingga ketinggian dua kilo meter.

Abu mengarah ke arah selatan. Sejumlah daerah tertutup abu seperti di kelurahan Gamalama, Mangga Dua, Toboko, Kayu Merah hingga ke pesisir Tidore yang berada diseberang Pulau Ternate.

Warga panik saat melihat abu. Namun, mereka lebih memilih berdiam di rumah. Sementara itu, warga di bagian selatan gunung tidak mendengar bunyi letusan. Abu muncul secara mendadak tetapi jarak pandang masih normal hingga 100 meter.

Hingga berita ini diturunkan, ketebalan abu yang menutupi aspal mencapai 1 sentimeter. Belum ada antisipasi dari pemerintah maupun kepolisian setempat.

OGI

Sumber Berita : http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/18/333833/gunung-gamalama-meletus-warga-panik

Kiamat Terjadi pada 2032 Jika Asteroid Ini Menghantam Bumi

Kiamat Terjadi pada 2032 Jika Asteroid Ini Menghantam Bumi NET ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM - Kiamat bisa saja terjadi pada 26 Agustus 2032. Itu jika asteroid 2013 TV135 seluas 1.300 kaki, menghantam bumi.

Kemungkinan itu disampaikan ahli astronomi dari Ukraina. Crimean Astrophysical Abservatory menemukan asteroid raksasa itu pekan lalu, dan menamainya 2013 TV135. Masyarakat ilmiah dunia pun menilai ini salah satu dari dua asteroid paling berbahaya.

Sejauh ini, kemungkinan asteroid itu menabrak bumi masih rendah, yakni 1 dibanding 63 ribu. Artinya, masih ada 99,9984 persen kemungkinan bahwa asteroid itu tak menabrak bumi, dan kehidupan masih terus berjalan.

Namun, jika kemuungkinan kecil itu yang terjadi, maka akan terjadi kiamat di bumi. Menurut para ahli astronomi, asteroid itu kemungkinan jatuh di daerah dekat Milwaukee, Illinois, dan Indiana di Amerika Serikat (AS).

Jika asteroid 2013 TV135 benar-benar menabrak bumi, maka bisa merusak 100 ribu mil persegi. Ini akan mengubah iklim di bumi. Belum lagi kekuatan nuklir yang bisa berefek lama. Jika asteroid ini hanya melewati bumi, maka jaraknya sekitar 1 juta mil dari orbin planet ini.

NASA juga menilai asteroid 2013 TV135 sangat berbahaya. Jika menabrak bumi, maka kekuatan ledaknya mencapai 2.500 megaton.

Misil nuklir AS, Minute Man II yang berkekuatan ledak 1 megaton saja, sudah bisa menghancurkan beberapa kota.

Setelah ditemukan astronomer Ukraina, beberapa ahli astronomi dari Spanyol, Italia, Siberia, dan Rusia, langsung bergerak dan melihat asteroid 2013 TV135.

Asteroid ini akan semakin mendekati bumi pada 2024, dan para ilmuwan bisa memelajarinya dengan lebih baik.

Sejauh ini, asteroid yang paling mungkin akan menabrak bumi adalah 2007 VK184. Kemungkinannya adalah 1 banding 2.700. Jika menabrak bumi, itu akan terjadi pada 2048.

Sumber Berita : http://www.tribunnews.com/iptek/2013/10/18/kiamat-terjadi-pada-2032-jika-asteroid-ini-menghantam-bumi

61 Korban tertimbun longsor di Banjarnegara ditemukan

61 Korban tertimbun longsor di Banjarnegara ditemukan

Reporter : Chandra Iswinarno

Merdeka.com - Jumlah korban tewas akibat tertimbun longsor di Banjarnegara yang ditemukan terus bertambah. Kepala Kepolisian Resor Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi Wika Hardianto mengatakan bahwa jenazah korban longsor Dusun Jemblung yang telah ditemukan mencapai 61 orang.

"Hari ini kami menemukan 5 jenazah, sehingga secara keseluruhan telah ditemukan sebanyak 61 jenazah," kata Kapolres di lokasi longsor, Dusun Jemblung, Selasa (16/12).

Dia menambahkan jumlah tersebut berdasarkan data sementara dari tempat identifikasi. Menurut dia, proses identifikasi jenazah korban melibatkan tim dari Disaster Identification Victim (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Tengah

Kapolres juga mengatakan bahwa tidak semua jenazah yang ditemukan merupakan warga Dusun Jemblung. "Masalahnya begini, setelah diidentifikasi, orang yang (ditemukan) di mobil kemarin ternyata bukan orang Jemblung, orang luar," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya juga akan mengidentifikasi mobil maupun sepeda motor yang ditemukan dalam timbunan longsor. Kapolres mengharapkan kondisi cuaca tetap cerah dan tidak turun hujan agar proses pencarian jenazah korban dapat berlangsung cepat.

"Harapannya, alat berat bisa masuk ke lokasi longsor untuk mempercepat proses pencarian korban namun sekarang belum bisa," katanya.

Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryanto mengatakan bahwa pihaknya belum berani menurunkan alat berat ke lokasi longsor karena sangat rawan. "Kondisi tanahnya masih gembur dan rawan longsor," katanya.

Dari pantauan, hujan dengan intensitas sedang mengguyur wilayah Karangkobar sejak pukul 11.35 WIB, sehingga proses proses pencarian korban untuk sementara dihentikan.

[hhw]

Sumber Berita : http://www.merdeka.com/peristiwa/61-korban-tertimbun-longsor-di-banjarnegara-ditemukan.html

Badai Pasifik Picu Tornado, Tanah Longsor dan Banjir di California

Badai Pasifik Picu Tornado, Tanah Longsor dan Banjir di California, Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

Rumah warga tertimbun longsor (Reuters)

California - Badai Pasifik yang menerjang Southern California, Amerika Serikat memicu tornado kecil, banjir bandang serta tanah longsor. Bencana alam semacam ini tergolong jarang terjadi di wilayah California yang ada di Pantai Barat AS.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (13/12/2014), ratusan rumah warga terpaksa dievakuasi, sedangkan ratusan rumah lainnya rusak akibat bencana alam ini. Satu orang ditemukan tewas pada Jumat (12/12) waktu setempat di wilayah Garden Grove, Orange County yang dilanda banjir akibat hujan deras yang terus melanda di tengah badai.

Dengan demikian total ada tiga orang yang tewas dalam serangkaian insiden yang dipicu badai di Southern California sejak Kamis (11/12) waktu setempat. Dua korban tewas lainnya berasal dari wilayah Oregon, dalam insiden terpisah.

Dalam kesempatan berbeda, tim penyelamat berhasil menyelamatkan dua orang yang tersapu arus deras Los Angeles River dekat penampungan gelandangan setempat.

Angin kencang menumbangkan tiang listrik dan memutus kabel listrik di wilayah tersebut. Sedikitnya 78 ribu warga tidak mendapat aliran listrik di rumahnya.

Dalam fenomena yang tidak biasa bagi Southern California, angin tornado kecil menerjang wilayah Los Angeles bagian selatan. Tornado ini merusak atap rumah sejumlah kompleks apartemen setempat serta rumah warga setempat.

Ahli cuaca dari Badan Prakiraan Cuaca Nasional, Stuart Seto menyatakan, tidak ada laporan korban jiwa akibat topan ini. Tornado ini, menurut USTornadoes.com, merupakan yang pertama muncul di Los Angeles sejak tahun 2004 lalu.

Badai yang sama melanda wilayah Pacific Northwest dan sebagian California bagian utara pada Kamis (11/12) waktu setempat, dengan membawa hujan deras dan angin super kencang yang memicu terputusnya aliran listrik dan mengganggu jadwal penerbangan di wilayah San Francisco.

Sedangkan tanah longsor, atau yang didominasi lumpur, melanda wilayah Camarillo Springs, Los Angeles bagian utara pada Jumat (12/12). Longsoran lumpur membanjiri daerah perbukitan di wilayah tersebut.

Puluhan rumah di wilayah tersebut hancur akibat longsor dan sedikitnya 10 rumah lainnya tidak bisa dihuni. Bahkan tumpukan bebatuan tertinggal di atap-atap rumah setempat. Otoritas setempat memerintahkan evakuasi pada lebih dari 100 rumah yang berisiko longsor.

Sumber Berita : http://news.detik.com/read/2014/12/13/154656/2776511/1148/badai-pasifik-picu-tornado-tanah-longsor-dan-banjir-di-california

Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Pertemuan Dua Lautan

Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Pertemuan Dua Lautan

wordpress

Pertemuan Samudra Atlantik dan Mediterania yang tidak bercampur satu dengan yang lain

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang Oceanografer berkebangsaan Prancis, Jaques Yves Cousteau, telah mengungkap pertemuan dua laut yang tidak bercampur. Ia meneliti pertemuan Samudra Atlantik dan Mediterania yang tidak bercampur satu dengan yang lain.

Penelitian ini dilakukannya ketika melakukan eksplorasi di bawah laut. Ia menemui kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. ''Seolah-olah ada dinding yang membatasi kedua aliran air itu,'' ujarnya Cousteau.

Sang ilmuwan pun mencoba mempelajari ilmu kelautan untuk memecahkan misteri tentang fenomena ganjil tersebut, namun tak pernah membuahkan hasil. Ia pun menceritakan hal ganjil itu kepada seorang profesor Muslim. Terkejutlah Cousteau ketika sang profesor Muslim menceritakan bahwa fenomena itu telah dijelaskan Alquran 14 abad silam.

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS Ar-Rahman:19-20)

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS Al Furqan:53).

Terpesonalah Costeau mendengar ayat-ayat Alquran itu. Kekagumannya terhadap ayat suci Alquran itu melebihi kekagumannya akan pemandangan laut dalam yang pernah dilihatnya.

Menurut dia, mustahil jika Alquran disusun oleh Muhammad SAW. Sebab, pada zaman itu belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Costeau pun dikabarkan masuk Islam secara diam-diam, atas kekagumannya pada Alquran yang mengungkapkan fenomena alam ini.

Jaques Cousteau meninggal Rabu 25 Juni 1997. Sayangnya, dengan kerahasian Islamnya, banyak orang terdekatnya yang tidak tahu. Ia dikabarkan dimakamkan di Katedral Notre Dame di Paris.

Sumber Berita: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/03/05/m0erg1-subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-pertemuan-dua-lautan

BNPB: 32 tewas, 76 hilang akibat longsor Banjarnegara

BNPB: 32 tewas, 76 hilang akibat longsor Banjarnegara

Pewarta: Yuni Arisandy

Warga bersama anggota TNI dan relawan mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (13/12). Tebing setinggi 100 meter yang longsor pada Jumat (12/12) itu menimbun sedikitnya 40 rumah. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Jakarta (ANTARA News) - Jumlah korban meninggal akibat longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, bertambah menjadi 32 orang, sementara 76 orang masih dalam pencarian, demikian menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Hingga Minggu (14/12) pukul 16.00 (WIB) tim gabungan berhasil menemukan 32 korban tewas akibat longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Sebanyak 76 orang yang diduga tertimbun masih dicari," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Sutopo menyebutkan dari 32 korban tewas akibat bencana longsor itu, tujuh orang di antaranya masih belum dapat diidentifikasi.

Sementara 25 korban tewas yang sudah teridentifkasi adalah Ruliah (P/30), Joko Adi P (L/18), Sukirno (L/20), Misman (L/25), Bahrun (L/17), Tutur (L/30), Hadi (L/60), Hendi B Ahmad(L/9), Klimah (P/33), Munawar (L/80), Ikhwan (L/30), Endar (L/11), Sukamto (L/36), Andri (L/balita), Sunari (P/50), Rohyati (P), Camin (33/L), Maryamah (45/P), Tursino (L/52), Marwoto Bundar (L/50), Sopan (L/18), Rebu Tuarsono (L/57), Ikah Rohyani (P/18), Haryoto (L/18), dan Burhan bin Topani (L/28).

"Korban yang sudah teridentifikasi sudah diambil keluarga dan dimakamkan, dan Tim Inafis Polri masih terus melakukan identifikasi korban," ujar Sutopo.

Selain itu, kata dia, hingga saat ini pencarian dan penyelamatan korban longsor masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Sumber Berita : http://www.antaranews.com/berita/469175/bnpb-32-tewas-76-hilang-akibat-longsor-banjarnegara

BPBD: 76 Dusun di Sleman Terancam Banjir Lahar Dingin Merapi

BPBD: 76 Dusun di Sleman Terancam Banjir Lahar Dingin Merapi

Kawasan rawan adalah di kanan atau kiri sungai yang berhulu di Merapi.

Mohammad Arief Hidayat, Daru Waskita (Yogyakarta)


Gunung Merapi meletus, Senin, 18 November 2013.

VIVAnews - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, memperingatkan masyarakat di kabupaten itu tentang ancaman bencana banjir lahar dingin dari material erupsi Gunung Merapi. Kawasan yang rawan adalah di kanan ,atau kiri sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Julisetiono, sebanyak 76 dusun terancam banjir lahar dingin, ketika hujan deras dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama di puncak Merapi. Dusun-dusun itu berada di pinggir Sungai Gendol, Sungai Opak, Sungai Kuning, dan Sungai Boyong.

"Dusun-dusun itu ada di Kecamatan Cangkringan, Ngemplak, Kalasan, Prambanan, Pakem, Ngaglik dan Turi," kata Julisetiono, saat ditemui di Sleman, Kamis 11 Desember 2014.

BPBD sudah mensurvei sejumlah titik untuk menghadapi kemungkinan banjir lahar di musim hujan. Diketahui, berbagai potensi banjir di alur sungai itu, termasuk titik kemungkinan air dan material meluap, serta titik-titik yang mungkin longsor yang membahayakan masyarakat.

"Kami juga berkoordinasi dengan instansi lain seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) dan BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) untuk melalukan pemantauan," ujarnya.

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa lembaganya memantau potensi banjir lahar pada musim hujan melalui kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sejumlah titik sungai, yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi.

"Guna mengetahui adanya potensi banjir lahar, kami menggunakan tiga parameter pemantauan. Pertama, memantau CCTV yang sudah terpasang pada 18 titik di hulu Gunung Merapi," katanya.

Menurutnya, seluruh CCTV terkoneksi langsung ke BPPTKG Yogyakarta yang dapat memberikan informasi dini dengan akurasi yang cukup tinggi.

Kedua, melakukan pemantauan curah hujan yang terjadi di puncak Gunung Merapi melalui sejumlah stasiun pemantau yang juga sudah terpasang. “Namun prediksi kami, potensi banjir lahar pada musim hujan tahun ini lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Ia mengatakan masyarakat memang tetap harus waspada terhadap potensi banjir lahar yang membawa material erupsi Gunung Merapi pada musim hujan.

"Curah hujan di puncak Gunung Merapi saat ini, memang intensitasnya tidak terlalu berbeda dengan yang berada di bawah kawasan pegunungan. Sebab, di puncak lebih sering terjadi badai tanpa disertai hujan," katanya.

Hujan 40 menit

Agus menambahkan, hal yang harus diwaspadai adalah ketika terjadi hujan secara terus-menerus selama 40 menit di kawasan puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi hujan 40 menit, kami memiliki perlatan otomatis yang dapat mengirimkan informasi pesan singkat berupa peringatan dini, peringatan dini itu bisa diteruskan ke lima pos pengamatan yang dimiliki BPPTKG Yogyakarta," katanya.

Potensi banjir lahar, kata dia, diprediksi lebih kecil ketimbang tahun sebelumnya. Material erupsi 2010 yang masih tersisa di puncak Gunung Merapi diprediksi sekitar 40 juta hingga 50 juta meter kubik. Sebanyak 25 juta meter kubik berada di sisi selatan Merapi.

“Tetapi karakteristik fisik itu, kini sudah berbeda dan sangat kurang mendukung untuk terjadi lahar hujan, karena kondisi material erupsi saat ini yang sudah padat, sehingga kandungan abu pun cenderung minim," katanya.

Ia mengatakan, berkurangnya abu akan mengurangi pula kandungan pelicin yang dapat mempermudah longsoran material akibat guyuran hujan. "Untuk menghancurkan material itu butuh curah hujan yang tinggi," katanya.

Sumber Berita : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/567764-bpbd--76-dusun-di-sleman-terancam-banjir-lahar-dingin-merapi

Longsor di Banjarnegara Rusak 54 Rumah & Tewaskan Satu Orang

Longsor di Banjarnegara Rusak 54 Rumah & Tewaskan Satu Orang
Ilustrasi

BANJARNEGARA - Puluhan rumah di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah rusak akibat diterjang material longsor. Bencana alam tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak kemarin sore hingga pagi tadi.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Catur Suandrio, menjelaskan, kerusakan rumah mulai dari sedang hingga benar-benar roboh. Berdasarkan hitungan pihaknya, ada 54 unit rumah yang rusak akibat longsor.

"Kami mendapat informasi jika tiga rumah di Karangkobar roboh akibat terkena longsor dan akses Jalan Banjarnegara-Karangkobar tertutup longsor di beberapa titik," kata Catur Subandrio di Banjarnegara, Kamis (11/12/2014).

Lebih lanjut ia menjelaskan, longsor terjadi di 67 titik, antara lain menutupi empat ruas jalan kabupaten sehingga tidak bisa dilewati. Selain itu, material longsor juga menutupi sekira 20 titik jalan desa.

Sementara material longsor di Desa Tunggoro, Kecamatan Sigaluh, menutup ruas jalan nasional penghubung antara Banjarnegara dan Wonosobo. Jalan penghubung dua kabupaten itu benar-benar tidak dapat dilalui kendaraan.

Menurutnya, longsor juga menyebabkan seorang warga meninggal di Desa Sidengok, Kecamatan Pejawaran. "Hingga saat ini, kami masih melakukan upaya evakuasi dan menyingkirkan material longsoran dengan mengerahkan alat berat," katanya.

Terkait bencana tanah bergerak di Dusun Pencil, Desa Karangtengah, Kecamatan Wanayasa, Catur mengatakan bahwa hingga saat ini gerakan tanah masih terus berlangsung.

"Sejak tadi malam, gerakan tanahnya sangat cepat, sekitar 1-3 meter. Bahkan, longsor di samping masjid juga semakin melebar dan jalan darurat tidak dapat dilalui," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengundang tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah untuk menganalisis gerakan tanah di Dusun Pencil sebelum membuat jalan darurat yang baru.


(ris)

Sumber Berita : http://news.okezone.com/read/2014/12/11/340/1077838/longsor-di-banjarnegara-rusak-54-rumah-tewaskan-satu-orang

Suhu Minus 26 Derajat Celcius, Danau di AS Membeku

Suhu Minus 26 Derajat Celcius, Danau di AS Membeku

Es terbentuk di sepanjang Danau Michigan di Chicago, Illinois, AS, Sabtu (6/12/2014) - AFP /SCOTT OLSON / GETTY IMAGES NORTH AMERICA /

Metrotvnews.com, Chicago: Sebuah danau di Amerika Serikat membeku akibat suhu dingin ekstrem di bawah titik beku. Suhu di sekitar Danau Michigan, North Avenue Beach, Chicago, Illinois, AS, Sabtu (6/12/2014), mencapai minus 16 derajat Fahrenheit atau setara minus 26 derajat Celcius.

Menurut laporan AFP, suhu dingin merupakan dampak embusan massa udara dari wilayah kutub. Suhu di Chicago ini disebut sebagai yang terdingin dalam dua dekade terakhir.

Cuaca dingin juga menghantui Britania Raya. Ketebalan salju diperkirakan dapat mencapai 10 cm dengan temperatur di bawah titik beku.

Badan Cuaca Inggris Met Office mengeluarkan peringatan level kuning untuk Skotlandia, Irlandia Utara, Inggris Utara dan sebagian Midlands. Warga di wilayah tersebut diminta selalu waspada terhadap ancaman suhu ekstrem yang diprediksi mulai terasa pada Minggu (7/12/2014) pagi.

"Angin dingin akan bergerak di seantero Inggris pada Minggu. Hujan juga diprediksi terjadi," ujar perwakilan Met Office.

"Hujan kemungkinan besar turun sebagai butiran salju. Akumulasi tumpukan salju setinggi 2-5 cm bisa terjadi di area dengan ketinggian 250 meter, dan 5-10 cm di atas 400 meter.

Kondisi cuaca ekstrem dinilai cukup berbahaya bagi pengendara, karena jalanan yang licin rentan memicu kecelakaan.

Sumber Berita : http://internasional.metrotvnews.com/read/2014/12/07/328772/suhu-minus-26-derajat-celcius-danau-di-as-membeku

Willy Haryono

Banjir Bandang Terjang Cikajang Garut, Belasan Rumah Rusak

Banjir Bandang Terjang Cikajang Garut, Belasan Rumah Rusak

Deden Rahadian - detikNews

Garut - Hujan deras menyebabkan sungai Cibarengkok, Cikajang, Garut, meluap. Puluhan hektare sawah dan belasan rumah rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Air berwarna cokelat mulai menggenang sejak sore, Selasa (9/12/2014). Pelan-pelan, air kian deras. Rumah di bantaran sungai di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, terkena imbasnya.

Air membawa sampah dan benda apapun. Kaca depan beberapa rumah yang diterjang air rusak. Beberapa rumah tenggelam, hanya terlihat atapnya.

"Alhamdulillah, warga sudah menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi," tutur warga, Sandi.

Berdasarkan identifikasi warga, belasan rumah rusak dan 3 rumah hanyut. Selain itu, puluhan hektare sawah terendam dan dipastikan tak dapat dipanen. Hingga saat ini, warga dan personel pemerintahan setempat siaga karena khawatir banjir susulan.

(Foto: Deden Rahadian/detikcom)

Sumber Berita : http://news.detik.com/bandung/read/2014/12/09/201040/2772636/486/banjir-bandang-terjang-cikajang-garut-belasan-rumah-rusak?n992204fksberita

Korban Tewas Topan Hagupit Jadi 21 Orang

Korban Tewas Topan Hagupit Jadi 21 Orang

Rumah ambruk dan pepohonan tumbang dihantam Topan Hagupit di provinsi Eastern Samar, Filipina - AFP / VINCENT GO

Metrotvnews.com, Samar. Sedikitnya 21 orang dilaporkan meninggal dunia setelah Topan Hagupit mendarat di Filipina untuk kali pertama pada Sabtu kemarin.

Banyak warga yang tenggelam saat banjir mulai melanda Borongan, kota utama di Eastern Samar. Banjir diakibatkan hujan deras yang dibawa Topan Hagupit.

"Kami telah mengonfirmasi laporan 21 orang meninggal dunia di Easter Samar, 16 di antaranya di Borongan," tutur Gwendolyn Pang, Sekjen Palang Merah Filipina, seperti dikutip The Guardian, Senin (8/12/2014).

Ratusan orang dari pengungsian di Filipina kembali ke rumah. Pemerintah menilai Topan Hagupit sudah tak terlampau berbahaya karena kekuatan putaran anginnya terus melemah.

Namun operasi penanganan bencana tetap berlanjut, yang meliputi kegiatan membersihkan puing bangunan dan menyalurkan bantuan ke para korban.

Hagupit bergerak dari Samudera Pasifik pada Sabtu malam, mendarat di sekitar pulau Samar dan bergerak ke Masbate. Dampak topan terasa ke seluruh penjuru Filipina, termasuk pulau Leyte dan Luzon.

Ribuan orang, yang sebagian besar tinggal di kawasan kumuh, memadati sekolah dan gedung pemerintahan lainnya di Manila yang dijadikan tempat pengungsian. Aktivitas sekolah dihentikan sementara, begitu juga dengan kegiatan di kompleks perkantoran. Puluhan jadwal penerbangan dari dan menuju Manila dibatalkan.

Topan Hagupit adalah topan besar yang membangkitkan kenangan buruk warga Filipina, setelah dihantam Topan Haiyan pada 2013. Korban tewas akibat Topan Haiyan mencapai 6.000.

Sumber berita : http://internasional.metrotvnews.com/read/2014/12/08/329182/korban-tewas-topan-hagupit-jadi-21-orang

Waspada Satu Juta Asteroid Siap Hantam Bumi

Waspada Satu Juta Asteroid Siap Hantam Bumi

abcnews ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Manado Charles Komaling

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah ahli astronomi, fisikawan, dan ilmuwan menyerukan agar dunia tidak abai dan tidak lupa terhadap potensi 'serangan' satu juta asteroid dari luar angkasa.

"Kita tidak siap untuk mencegah asteroid mematikan (menghantam bumi)" ujar Fisikawan Brian Cox seperti dilansir oleh Mirror.

Seratus nama terkenal, termasuk astronot, astronomer royal hingga gitaris rock Brian May, telah menyerukan peningkatan 100 kali lipat serang asteroid terhadap bumi. Ada satu juta asteroid di tata surya yang memiliki potensi untuk menyerang bumi, tetapi hanya 10.000 telah ditemukan lintasannya..

Para ahli juga meminta agar tanggal 30 Juni menjadi Hari Asteroid. Hal ini, untuk selalu mengingatkan manusia sekaligus terus mempromosikan upaya-upaya untuk mencegah dampak serang asteroid.

Pada tanggal pada tahun 1908, sekitar 1.287 kilometer persegi hutan di Tunguska, Siberia, hancur oleh serangan asteroid. Para ilmuwan percaya, jika kembali terjadi maka bisa menghapus seluruh kota.

Para ahli menyatakan, peristiwa yang terjadi di Tunguska adalah kurang dari 1 persen dari ukuran pada umunya asteroid. Tidak seorang pun yang tahu kapan yang besar berikutnya akan datang menghantam bumi.

"Orang-orang dahulu memahami bahwa langit dan gerakan tubuh astronomi mempengaruhi kehidupan di bumi, hanya saja tidak dengan cara yang mereka bayangkan. Inilah sebabnya mengapa kita harus membuat misi untuk menemukan asteroid ,sebelum mereka menemukan kita," ujar Astronomer Royal Lord Martin Rees

Ed Lu, astronot yang telah tiga kali keluar angkasa menjelaskan bahwa persoalan dunia saat ini belum memiliki data akurat soal lintasan asteroid untuk peringatan awal.

"Kami memiliki teknologi untuk membelokkan asteroid berbahaya melalui impactors kinetik dan traktor gravitasi tetapi hanya jika kita memiliki peringatan terlebih dahulu lintasan mereka. Sekarang kita perlu sepakat bahwa ini adalah satu-satunya bencana alam yang kita tahu bagaimana mencegah," ujar Ed Lu seperti dilansir Mirror.

Sumber Berita : http://www.tribunnews.com/internasional/2014/12/08/waspada-satu-juta-asteroid-siap-hantam-bumi

Fenomena Awan Aneh Sebelum Gempa

Fenomena Awan Aneh Sebelum Gempa

Mengapa bisa muncul awan aneh, apakah benar terkait gempa?

Maryadie
Awan aneh yang terlihat di Semarang (VIVAnews/Mohamad Teguh)

VIVAnews - Awan berbentuk aneh yang memanjang membelah langit beberapa kali terlihat saat terjadinya gempa besar di Indonesia. Mengapa bisa muncul awan aneh, apakah benar terkait gempa?

Awan yang berbentuk unik ini beberapa kali terlihat saat gempa di Yogyakarta. Sebagian warga Bantul sebelum gempa yang meluntuhlantakkan sebagian Kota Gudeg dan Jawa Tengah pada Juli 2006.

Awan ini kemudian terlihat lagi pada Rabu, 12 Juli 2006 tengah malam. Awan itu terlihat jelas sekali karena ketika itu di langit sedang terang bulan. Kemunculan awan ini tentu saja membuat sebagian warga khawatir akan terjadinya gempa.

Begitu juga saat gempa di Sumatera Barat pada 30 September 2009 lau. Fenomena awan aneh ini terlihat kembali. Awan seperti ini pernah terlihat sebelum gempa besar di Kobe, Jepang, 17 Januari 1995 silam.

Lalu fenomena apakah awan panjang dan aneh ini? Dalam sejumlah blog, soal awan aneh ini menjadi perbincangan hangat. Di hampir di setiap milist pernah membicarakan masalah ini.

Begitu juga dalam tayangan soal gempa di Fuji TV mungkin menjadi jawabannya. Dalam tayangan itu disebutkan salah satu ciri terjadinya gempa adalah adanya awan yang memanjang.

Selama ini gempa sulit diprediksi, dan mungkin dengan adanya fenomena awan ini bisa menjadi tanda yang harus diwaspadai akan terjadinya gempa.

Jika melihat ke langit ada awan yang berbentuk aneh seperti angin puting beliung atau seperti pohon atau seperti batang yang bentuknya vertikal kemungkinan besar itu adalah awan yang disebut Awan Gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi.

Awan seperti ini pernah terlihat sebelum gempa besar menerpa Kobe, 17 Januari 1995 lalu. Sebelumnya di tahun 1993, awan gempa terlihat satu hari sebelum gempa Kagoshima. Awan seperti ini juga terlihat hanya 4 jam sebelum terjadi gempa Nigata 2004.

Awan berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan sangat besar dari dalam perut bumi, sehingga menyerap daya listrik yang ada di awan.

Makanya bentuk awannya seperti tersedot ke bawah. Gelombang elektromagnetis itu sendiri terjadi akibat adanya pergeseran atau patahan lempeng bumi. Namun ada awan seperti itu di langit juga belum tentu itu awan gempa juga. Mungkin saja karena asap pesawat jet atau memang bentuk awannya memang seperti itu karena pergerakan angin.

Jika memang terjadi awan seperti itu, coba dilakukan uji medan elektromagnetis di dalam rumah. Misalnya dengan mengecek siaran TV. Lalu coba lihat mesin fax, apakah lampunya tiba-tiba blinking atau tidak padahal lagi tidak ada transmit data.

Selain itu, coba matikan arus listrik lalu cek apakah lampu neon tetap menyala redup walaupun tidak dialiri arus listrik. Jika semua tanda itu terlihat maka besar kemungkinan tengah terjadi gelombang elektromagnetis luar biasa yang kasat mata dan tidak bisa dirasakan manusia.

Namun jika ada awan gempa di langit dan terbukti ada gelombang elektromagnetis luar biasa, belum tentu juga akan terjadi gempa. Untuk itu perlu dilihat tanda lainnya lagi.

Tanda lainnya itu adalah memperhatikan hewan-hewan. Amati apakah hewan-hewan seperti menghilang atau lari tanpa tentu arah, ataupun hewan bertingkah aneh. Insting hewan sangat tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis.

Jika tanda-tanda itu terlihat dalam waktu bersamaan, kemungkinan besar menunjukkan memang akan terjadi gempa berkekuatan besar. Sebisa mungkin segera lakukan tindakan penyelamatan diri.

Sumber Berita : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/95043-fenomena_awan_aneh_sebelum_gempa

Longsor Timbun Empat Rumah di Jember

Longsor Timbun Empat Rumah di Jember

Longsor.Ilustrasi Antara

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebanyak tiga rumah di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari dan satu rumah di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tertimbun tanah longsor, Kamis (4/12) malam.

"Hujan deras yang mengguyur beberapa jam di kawasan setempat menyebabkan tanah longsor dan menimbun rumah warga," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, Jumat (5/12).

Ketiga rumah yang diterjang longsor di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari yakni milik Imam Junaidi (50), Slamet (47), dan Ny Manik (70) terletak berjajar dan merupakan satu keluarga, yakni ibu Ny. Manik, dan kakak beradik Imam dan Slamet.

"Di tiga rumah yang rata dengan tanah itu dihuni oleh empat kepala keluarga dan dapur mereka juga hancur tertimbun longsor," tuturnya.

Bangunan rumah milik korban yang berjajar hanya berjarak sekitar 1 meter dari tanah yang longsor, sehingga ketiga rumah tersebut rata dengan tanah.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana longsor di Kecamatan Bangsalsari, namun kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 75 juta," katanya.

Selain di Desa Badean, kata dia, tanah longsor juga menerjang satu rumah warga yakni rumah Bu Sofi di Dusun Mojan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang.

"Pihak BPBD sudah melakukan pendataan terhadap rumah korban bencana longsor dan akan diberikan bantuan," katanya.

Heru mengimbau warga yang berada di lereng Pegunungan Argopuro waspada terhadap ancaman tanah longsor karena hujan deras diprediksi masih akan terjadi beberapa pekan ke depan.

Sumber berita :http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/12/05/ng3o7f-longsor-timbun-empat-rumah-di-jember

Badai Hagupit, Satu Juta Orang Mengungsi di Filipina

Reuters, CNN Indonesia Satu Juta Orang Mengungsi di Filipina Badai Hagupit melanda Filipina Timur yang masih belum pulih dari kerusakan akibat Badai Haiyan tahun lalu. (Reuters/Erwin Frames)

Manila, CNN Indonesia -- Badai Hagupit menerjang wilayah Filipina Timur yang menyebabkan hujan deras dan anig kencang sehingga banyak pohon dan tiang listrik roboh di wilayah yang masih belum keluar dari dampak serangan badai kuat 13 bulan lalu.

Sekita satu juta orang telah diungsikan ke tempat-tempat perlindungan ketika Badai Hagupit melanda dalam operasi yang menurut satu badan PBB merupakan evakuasi masa damai terbesar di dunia.

Ketika badai ini menerjang dari Lautan Pasifik, aliran listrik putus di sebagian wilayah pulau Smar dan provinsi Leyte termasuk ibukota Tacloban yang tahun lalu menjadi wilayah yang paling hancur akibat Badai Haiyan.

"Angin bertiup sangat kencang sehingga seperti berputar," ujar Mabel Evardone, pejabat di kota Sulat, Samar Timur, seperti dikutip radio lokal. "Air laut sekarang sudah naik."

Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat badai ini.

Kekuatan Hagupit berkurang sehingga masuk badai kategori badai, dua tingkat di bawah "super typhoon", tetapi masih bisa menyebabkan kerusakan besar karena hujan deras dan angin ribut yang bisa mencapai ketinggian hingga 4,5 meter.

Biro Cuaca PAGASA mengatakan pusat badai ini menerjang kota Dolores, Samar Timur pada pukul 9.15 waktu setempat dan kekuatan badai tetap bertahan dengan angin berkekuatan 175 kilometer per jam di dekat pusat badai dan tiupan mencapai 210 kilometer per jam.

"Hujan deras diperkirakan turun di Samar Timur karena Badai Ruby sudah lama berputar di wilayah pesisir," ujar Jori Loiz, peramal cuaca yang merujuk pada nama Hagupit dalam bahasa setempat.

Biro ramalan cuaca mengatakan Hagupit tetap berada di jalur menuju provinsi-provinsi Masbate, Romblon dan Oriental Mindoro, sebelah utara dari wilayah yang tahun lalu hancur akibat badai Haiyan.

Sebelumnya Pagasa meramalkan badai bergerak ke sebelah utara barat laut dengan kecepatan 16 kilometer per jam.

"Badai Ruby akan berdampak parah," ujar Menteri Dalam Negeri Manuel Roxas kepada radio pemerintah. "Mari kita waspada. Mari mengungsi untuk mencegah korban di keluarga anda."

Maskapai penerbangan Philippine Airlines dan Cebu Pacific membatalkan sekitar 200 penerbangan ke Filipina tengah dan selatan pada Sabtu (6/12).

Badan bencana nasional mengatakan penduduk desa-desa yang terletak di dataran rendah dan rentan dengan tanah longsor telah mengungsikan diri ke sekolah-sekolah, gedung masyarakat, balaikota, gedung olahraga dan gereja.

"Kami menerima laporan bahwa sekitar satu juta orang telah mengungsi. Sudah ada kesadaran untuk bertindak lebih awal dan bekerja sama dan melakukan evakuasi sebelum bencana tiba," ujar Gwendolyn Pang, sekjen Palang Merah Filipina, dalam acara televisi.

Setidaknya 50 pemerintah kota di Filipina tengah dan bagian selatan pulau Luzon berisiko terkena badai.

Tetapi badai ini dilaporkan tidak akan menerjang ibukota Manila yang berpenduduk sekitar 12 juta orang.

Sekitar satu juta orang telah mengungsi ke tempat-tempat aman untuk menghindari bahaya Badai Hagupit. (Reuters/Stringer)

"Badai Hagupit mendorong salah satu evakuasi terbesar yang pernah kita lihat di masa damai," ujar Denis McClean, juru bicara Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana di Jenewa.

Badan bantuan Refugee International mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya "sangat khawatir' dengan keamanan pusat-pusat pengungsian.

"Penilaian di pusat-pusat pengungsian di wilayah yang diterjang badai menunjukkan bahwa di beberapa tempat seperti Samar Timur, kurang dari 10 persen pusat pengungsian tidak akan bisa menahan terjangan bagai," ujar kelompok ini.

Pembelajaran

Mayor Emmanuel Garcia, komandan angkatan ke-7 angkatan bersenjata, mengatakan Amerika Serikat telah menawarkan pengerahan sembilan pesawat pengakut C-130, tiga P3C-Orion dan pekerja medis dan penyelamatan.

Dia menambahkan bahwa sejumlah negara lain juga sudah menyatakan siap untuk membantu negara yang rentan akan bencana alam ini.

Kepualuan Samar dan Leyte menjadi wilayah yang mengalami kerusakan paling parah ketika angin dan badai berkekuatan 250 kilometer per jam akibat menerjang akibat Badai Haiyan pada November tahun lalu.

"Banyak pembelajaran yang dipetik dari bencana tahun lalu," ujar Greg Matthews, penasehat reaksi bencana Komite Penyelamatan Internasional.

"Petugas kami di lapangan melaporkan bahwa masyarakat sudah mengungsi tanpa diperintah. Mereka sudah sadar dengan situasi ini."

Haiyan, salah satu badai terkuat yang menerjang daratan, menyebabkan tujuh ribu orang tewas atau hilang dan lebih dari empat juga orang kehilangan rumah atau rumahnya hancur.

Sekitar 25 ribu orang di Samar Timur dan Leyte masih tinggal di tenda-tenda atau tempat pengungsian.

Badan kemanusiaan internasional dan LSM, yang sudah membantu komunitas korban Haiyan di Filipina Tengah, sudah memobilisasi bantuan dan upaya penyelamatan untuk periode setelah badai Hagupit melanda.

Tentara pun dikerahkan di pusat-pusat perkotaan, terutama di Tacloban City, dimana tahun lalu terjadi penjarahan.

"Tentara akan membantu polisi menegakkan perdamaian dan ketertiban serta mencegah penjarahan," ujar Kolonel Restituto Padilla Jr. jubir militer. (yns)

Sumber berita : http://www.cnnindonesia.com/internasional/20141206230921-106-16292/satu-juta-orang-mengungsi-di-filipina/

Temuan Spektakuler! Ilmuwan Kuak Jejak Pembentukan Alam Semesta

Peneliti mengklaim telah menemukan bukti baru yang luar biasa untuk mendukung Teori Big Bang yang menjelaskan asal usul alam semesta.

Liputan6.com , Cambridge. Ada beragam teori tentang asal usul alam semesta. Salah satunya Teori Big Bang (Ledakan Dahsyat) yang menyebut dentuman maha besar mengawali pembentukan alam semesta sekitar 13,7 miliar tahun lalu.

Kini, para peneliti mengklaim telah menemukan bukti baru yang luar biasa untuk mendukung Teori Big Bang yang menjelaskan asal usul jagad raya.

Orang-orang cerdas itu yakin, mereka telah menemukan sinyal yang tersisa di langit, yang ditinggalkan oleh ekspansi ruang angkasa yang sedemikian cepat yang terjadi hanya sepersekian detik setelah segala sesuatu menjadi ada. Dari ketiadaan.

Sinyal itu berupa simpul khusus yang berada di cahaya paling tua di jagad raya, yang bisa terdeteksi teleskop manusia.

Memang, hasil penelitian masih harus dikaji secara serius, namun sudah ada suara-suara soal kelayakan menerima Penghargaan Nobel. "Ini adalah temuan spektakuler," kata Profesor Marc Kamionkowski dari Johns Hopkins University.

"Aku telah melihat riset itu, argumennya sangat persuasif, dan para ilmuwan yang terlibat di dalamnya adalah orang-orang paling teliti, hati-hati, dan konservatif yang saya ketahui," kata dia kepada BBC News, seperti dikutip Liputan6.com, Selasa (18/3/2014).

Terobosan ilmiah itu diumumkan tim Amerika Serikat yang mengerjakan sebuah proyek yang dikenal sebagai BICEP2 -- yang menggunakan teleskop di Kutub Selatan untuk membuat pengamatan rinci dari sebuah potongan kecil langit.

Tujuannya adalah untuk mencoba mencari penanda sisa 'inflasi' (inflation) -- gagasan bahwa alam semesta mengalami percepatan pertumbuhan eksponensial dalam seper-triliun pertama dari triliun per triliun dari sedetik.

Teori ini menyatakan bahwa 'bayi alam semesta' berasal dari sesuatu -- yang sama sekali terbayangkan -- kecil yang hanya sebesar ukuran kelereng. Lalu, alam semesta terus mengembang selama hampir 14 miliar tahun sejak saat itu.

Gagasan Inflasi (inflation) kali pertama diajukan pada awal 1980-an untuk menjelaskan sejumlah aspek dari Teori Big Bang yang tampaknya tidak cukup lengkap, seperti untuk menjelaskan mengapa angkasa terlihat sama luasnya di semua sisi langit. Anggapannya, ekspansi yang sangat cepat sejak awal bisa merapikan ketidakseimbangan.

Namun, inflasi datang dengan prediksi sangat spesifik -- bahwa itu akan dikaitkan dengan gelombang energi gravitasi. Dan riaknya akan meninggalkan jejak abadi atau tak terhapus pada cahaya tertua di langit -- yakni Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta.

Tim BICEP2 kini telah mengidentifikasi sinyal tersebut. Para ilmuwan menyebutnya sebagai B-mode polarisation. Yang merupakan simpul khusus dalam sifat arah CMB. Hanya gelombang gravitasi yang bergerak melalui alam semesta dalam fase inflasi yang bisa menghasilkan penanda tersebut. Mirip-mirip smoking gun alias pistol asap.

Dalam konferensi pers yang mengumumkan temuan tersebut, Profesor John Kovac dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, sekaligus ketua tim BICEP2 mengatakan, "Temuan ini membuka cakrawala pada apa yang kita yakini sebagai rezim baru fisika -- fisika yang terjadi di fraksi kecil, yang amat luar biasa, terjadi dalam sepersekian detik pada alam semesta."

Sinyal tersebut dilaporkan lebih kuat dari apa yang dibayangkan dan diharapkan para ilmuwan. Temuan tersebut menyederhanakan banyak hal. Ini berarti model yang lebih eksotis alias aneh-aneh terkait bagaimana inflasi bekerja tidak lagi dapat dipertahankan.

Hasil itu juga membatasi energi yang terlibat pada 10.000 gigaelectronvolts yang sesuai dengan gagasan Grand Unified Theory, di mana fisikawan partikel percaya tiga dari empat gaya fundamental di alam bisa diikat bersama-sama.

Namun, dengan menghubungkan gelombang gravitasi dengan masa ketika efek kuantum yang begitu dominan, para ilmuwan meningkatkan prospek bahwa suatu hari ia bisa kekuatan keempat -- gravitasi itu sendiri. Grand Unified Theory menjadi Theory of Everything -- Teori Segalanya.

Sifat sensasional penemuan tersebut berarti data BICEP2 bisa menjadi rujukan dan telaah. Juga menjadi dasar temuan lain yang mungkin bisa menghasilkan sesuatu yang spektakuler.

Sumber berita : http://news.liputan6.com/read/2024400/temuan-spektakuler-ilmuwan-kuak-jejak-pembentukan-alam-semesta

Dua Desa di Merangin Diterjang Banjir Bandang, Warga Panik

Dua Desa di Merangin Diterjang Banjir Bandang, Warga Panik

TRIBUNJAMBI/MUHLISIN

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -

Warga dua desa yakni Desa Pamatang Pauh dan Desa Kabudi Kecamatan Sungai Tenang, Kabupaten Merangin panik. Kamis (27/11) malam mereka dikagetkan dengan datangnya banjir bandang. Meski tak ada korban jiwa, namun warga khawatir akan datangnya banjir susulan. Lahan pertanian dan fasilitas umum pun banyak rusak di terjang.

Seorang warga Ahmad (40) kepada Tribun mengatakan, banjir bandang yang melanda desanya terjadi saat dirinya bersama keluarga sedang beristirahat di rumah. Namun tiba air deras menerjang rumah penduduk secara tiba-tiba sekitar pukul 20.00 WIB.

"Kami terkejut air deras masuk kerumah tadi malam (kemarin malam, red). Beruntung rumah warga disini rumah pangung, sehingga tidak begitu terkena dampaknya," sebut Ahmad, Jumat (28/11).

Akibat kejadian yang tiba-tiba itu sebutnya, ratusan hektare sawah warga gagal panen. Beberapa ternak warga seperti sapi, kerbau, kambing dan lainnya hilang hanyut terbawa arus air yang deras. "Mendadak datangnya, kami sangat cemas air sungai meluap dengan tiba-tiba. Semalam tidak bisa tidur karena harus berjaga-jaga," sebutnya lagi.

Warga mengharap kepada pemerintah khususnya pemkab Merangin agar Sungai Piul dan sungai Payang yang melintas dipinggir desa warga bisa secapatnya dinormalisasi. Sebab akibat banjir bandang tersebut, arus sungai sudah memulai memutar ke arah rumah warga.

"Kami cemas, jika banjir datang lagi akan langsung ke rumah warga. Karena arus sungainya sudah mulai memutar arah, tidak mengikuti arus sebenarnya lagi," ungkap warga lainnya seraya mengatakan saat ini hujan masih terus turun.

Akibat banjir badang tersebut, dua desa di kecamatan Sungai Tenang mengalami gelap gulita di malam hari karena arus listrik yang padam. Ini bukan tanpa sebab, aliran listrik padam karena sembilan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang ada di kecamatan tersebut ikut hancur diterjang banjir.

"Banyak fasilitas yang rusak. Sawah warga siap panen juga hancur," ungkap sumber Tribun. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Merangin, Fajarman dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya bersama BPBD Merangin telah turun kelokasi untuk mengecek keadaan pasca banjir terjadi. "Ya kini tim kita lagi turun kelapangan," ujar Fajarman dibenarkan oleh Kepala BPBD Merangin, Makmur dihubungi Jumat (28/11) sore kemarin.

Diungkapkannya, berdasarkan laporan terakhir yang mereka dapatkan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Namun beberapa fasilitas umum seperti jembatan, PLTMH mengalami kerusakan. Sawah rusak, ternak hilang dan pohon-pohon bertumbangan diterjang banjir.

"Data yang baru kita dapat, 9 PLTMH hancur total, 186 bidang sawah hancur, tiga jembatan hanyut, dan empat mushala rusak," sebutnya.

Selain itu lanjutnya, satu ekor Kerbau dan 6 ekor kambing milik warga dinyatakan hilang terbawa arus sungai. Beberapa irigasi yang ada di kedua desa tersebut juga hancur total akibat diterjang banjir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin Makmur menyatakan saat ini pihaknya segera melakukan rapat terpadu untuk mengatasi persoalan ini.

"Kadis PU, Asisten 2 dan sisten 3 sudah dilokasi. Sementara kita (BPBD) masih di Tabir Timur yang juga terkena banjir sejak 2 hari terakhir," ucapnya.

Untuk tim BPBD, dikatakan Makmur akan turun kelokasi Sabtu (29/11) (hari ini, red). Namun sebelum itu, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi penanggulangan bencana dengan intasi terkait. "Besok kita gelar rapat penanganan dengan intansi terkait. Untuk tim kita akan kelokasi besok," ujar Makmur.

Dia menerangkan, untuk wilayah Kecamatan Sungai Tenang dan Jangkat merupakan daerah yang tidak ada potensi banjir sama sekali. Sebab daerah tersebut berada didataran tinggi dan hanya ada sungai-sungai kecil.

"Baru itu ada banjir disana (Kecamatan Sungai Tenang). Sudah puluhan tahun saja jadi pegawai, belum ada banjir disana. Baru kali ini," ungkapnya.

Mengenai sebab banjir bandang, Makmur tidak mau berspekulasi terlalu jauh. Pihaknya perlu melihat secara rinci untuk menyimpulkan penyebabnya.

"Belum bisa disimpulkan apa penyebabnya. Apakah ada perambahan hutan, atau penyebab lainnya. Akan kita lihat nanti," pungkasnya. (pit)

Banjir juga terjadi di Kerinci dan Bungo. Bagaimana situasi di dua kabupaten tersebut? Simak selengkapnya di koran Tribun Jambi edisi Sabtu (29/11).

Sumber berita : http://jambi.tribunnews.com/2014/11/29/dua-desa-di-merangin-diterjang-banjir-bandang-warga-panik

Kerugian Bencana Banjir Dan Longsor Capai 30 T

Kerugian Bencana Banjir dan Longsor Capai Rp 30 T

Kerugian Bencana Banjir dan Longsor Capai Rp 30 Triliun. Foto JPNN.com

JAKARTA - Bencana yang kerap melanda Indonesia menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), dampak kerugian dan kerusakan banjir dan longsor di Indonesia sepanjang tahun 2014 mencapai Rp 30 triliun. Angka tersebut tidak sebanding dengan dana penanggulangan bencana yang ada di BNPB rata-rata hanya sebesar Rp 3 triliun per tahun.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Menurutnya, kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp 30 triliun pada tahun 2014, diantaranya terlihat dari kerugian bencana banjir Jakarta sebesar Rp 5 triliun.

Lalu, kerugian banjir dan longsor di 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah sebesar Rp 2,01 triliun, dan banjir bandang di Sulawesi Utara sebesar Rp 1,4 triliun.

Begitu juga kerugian dan kerusakan banjir di Pantura Jawa (dari Banten-Jabar-Jateng dan Jatim) sebesar Rp 6 triliun. Bahkan dampak banjir di Pantura ini menyebabkan inflasi pada Januari 2014 menjadi 1,07%, padahal sebelumnya angka inflasi hanya sebesar 1,03%.

“Ini data sementara. Data dari 1 Januari 2014 hingga November 2014. Nanti akhir tahun akan bertambah,” kata Sutopo dalam acara Launching Buku Infografis Provinsi Wilayah di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (27/11).

Menurutnya besaran kerugian tersebut merupakan bencana-bencana kecil saja, tidak termasuk bencana-bencana besar seperti tsunami di Aceh, gempa di Padang dan Yogyakarta dan erupsi merapi.

“Ini dampak kerugian bencana kecil saja, tidak bencana besar, sudah mencapai rata-rata Rp 30 triliun. Sedangkan BNPB untuk penanggulangan bencana nasional hanya punya anggaran Rp 3 triliun. Idealnya BNPB membutuhkan Rp 15 triliun. Ini terkait kecepatan memberikan bantuan kepada masyarakat paskabencana,” ujarnya. ( wok )

Sumber berita : jpnn.com

Banjir Bandang Terjang Maroko, 32 Tewas 100 Rumah & Jalan Rusak



Liputan6.com, Rabat - Banjir bandang tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di Maroko selatan. Korban pun berjatuhan akibat peristiwa tersebut.

"Telah menewaskan 32 orang dan 6 orang lainnya hilang setelah turun hujan lebat di Maroko," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Selasa (25/11/2014).
24 Di antara korban tewas akibat banjir bandang yang melanda sungai kering, terjadi di selatan kota Guelmim. Sementara sisanya berasal dari keluarga yang terjebak dalam kendaraan yang tersapu oleh air.
"Seorang gadis berusia sembilan tahun di antara mereka yang telah tersapu air yang meluap di Sungai Tamsourt," demikian lanjut laporan tersebut.
Sekitar 100 rumah dari batu-bata lumpur ada yang rusak sebagian dan hancur total. "100 jalan juga dilaporkan rusak, termasuk enam jalan raya yang terputus akibat banjir," kata para pejabat.

Banjir bandang cukup umum di Maroko, yang populer dengan turis. Sementara akibat banjir di sekitar kota kuno Marrakesh, membuat bus yang melintas terdampar.


"Operasi penyelamatan menyelamatkan 200 orang, 40 di antaranya diselamatkan oleh tentara dan helikopter," demikian mengutip pernyataan kementerian dalam negeri.

"Sekitar 130 kendaraan penyelamat yang kuat di segala medan dan 335 perahu karet serta kapal dikerahkan untuk mencari korban hilang," jelas kementerian itu. ( Mut )

Sumber berita :  Liputan6.com

BNPB: Bocah 5 Tahun Tewas Tertimbun Longsor di Bandung Barat


 


Liputan6.com, Bandung - Hujan yang berlangsung sejak Minggu kemarin menimbulkan bencana tanah longsor di Kampung Cililin Timur, RT 4 RW 3, Kecamatan Cililin Barat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Akibatnya, bocah berumur 5 tahun bernama Yusril meninggal karena tertimbun longsoran.

"Pada Senin pukul 16.30 WIB, longsor menimbun rumah yang menyebabkan Yusril (5) meninggal di tempat. Sedangkan ayahnya, Ucup Supriyadi (35) luka berat setelah petugas bekerja selama 2 jam menyelamatkan korban," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (24/11/2014) malam.

Sutopo menjelaskan, saat ini Ucup dirawat di UGD Rumah Sakit Cililin. Dampak longsor ini 1 rumah rusak berat dan 4 rumah terancam longsor, sehingga penghuninya diungsikan untuk mengantisipasi longsor susulan.
"BPBD Kabupaten Bandung Barat bersama instansi terkait dan masyarakat membantu penanganan darurat," lanjut dia.
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Muhammad Pakih mengatakan, saat kejadian Yusril dan Ucup tengah berada dalam rumah.

"Tiba-tiba longsor terjadi dan menimbun keduanya, sedangkan sang istri selamat. Diduga karena hujan deras," kata Pakih saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Pakih menjelaskan, setelah mendapat laporan BPBD langsung melakukan evakuasi dibantu PMI dan warga setempat dengan alat seadanya. Evakuasi berjalan sekitar 2 jam.

"Kita berhasil menyelamatkan Pak Ucup yang tertimbun hanya dari bagian dada ke bawah sehingga masih ada rongga udara. Anaknya sendiri tidak berhasil kita selamatkan," jelas dia.

Pihaknya pun langsung melarikan Ucup ke Rumah Sakit Cililin, untuk mendapat perawatan. "Istrinya masih syok, belum bisa dimintai keterangan," pungkas Pakih.
Puting Beliung

Sementara, angin puting beliung kembali menerjang Desa Kragilan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah siang tadi pukul 12.50 WIB. Tercatat 27 rumah rusak ringan yakni di Dusun Kragilan 15 rumah, Dusun Kenangkan 10 rumah, dan Dusun Ngaglik 2 rumah.

"Akses jalan Pakis-Ketep tertutup oleh pohon-pohon tumbang. BPBD Kabupaten Magelang bersama TNI, Polri, relawan dan masyarakat membuka akses jalan dan membantu melakukan perbaikan rumah. Bantuan logistik diberikan kepada korban," beber Sutopo.
Menurut Sutopo, puting beliung juga menerjang Kelurahan Air Hitam dan Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung siang tadi pukul 12.00 WIB.

"Tercatat 26 unit rumah mengalami rusak ringan dan beberapa bangunan fasum (fasilitas umum) rusak ringan. BPBD, TNI, dan Dinas Sosial sudah memberikan bantuan makanan siap saji terpal, selimut, dan sembako. Masyarakat diminta untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan," imbau Sutopo.(Rmn/Ans)

Sumber berita : Liputan6.com
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. kumpulan berita bencana geologi dan fenomena alam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger